Wednesday, March 16, 2011

RG09... Benarkah Sunat Pria Bermanfaat?

 

TANYA  : Apa benar laki-laki perlu melakukan sunat dari segi medis? Saya merasakan ada banyak pro dan kontra tentang sunat di media massa. Saya ada pernah membaca bahwa WHO juga ada menyatakan sunat bisa melindungi dari AIDS, dan juga ada yang mengatakan sunat penting untuk kebersihan dan kesehatan penis, bisa melindungi dari kanker penis atau kanker mulut rahim, sehingga menganggap sunat benar-benar perlu dilakukan.

Tapi saya juga pernah membaca ulasan yang menjelaskan manfaat dari preputium, meskipun jarang sekali ada ulasan seperti yang ini di media massa. Bagaimana dengan penjelasan dari dokter sendiri? Apakah dengan merawat dan menjaga kebersihan badan tidak cukup untuk kesehatan penis? Apa sosialisasi tentang cara pembersihan penis yang benar tidak lebih baik dari pada menganjurkan operasi sirkumsisi?

Terima kasih sebelumnya untuk penjelasannya.

Freddy (26 Tahun)

JAWAB : Benar ada pro dan kontra mengenai sunat, apalagi yang dikaitkan dengan pencegahan HIV/AIDS. Memang pada tahun 2007 WHO dan UNAIDS menyelenggarakan konsultasi pakar internasional yang kemudian merekomendasikan bahwa "sunat pada laki-laki harus diakui sebagai suatu intervensi penting tambahan untuk mengurangi risiko infeksi tertular HIV".

Tetapi, tampaknya mereka lupa bahwa studi yang dilakukan oleh UNAIDS sebagian besar di Afrika di mana kejadian HIV tinggi, sebagian besar pria tidak disunat, dan penularan terutama melalui hubungan hetersoseksual. Karena itu The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat  telah mengeluarkan pernyataan bahwa sirkumsisi tidak mengurangi risiko penularan HIV di antara kelompok homoseksual. CDC juga menyatakan bahwa keputusan untuk merekomendasikan sirkumsisi sebagai tindakan resmi untuk pencegahan HIV masih belum final

Bahkan muncul pula artikel di Jurnal of Urology April 2005 yang menyebutkan bahwa sunat mengurangi kepuasan seksual karena ketika kulit penutup kepala penis (preputium) dipotong berarti banyak serabut saraf sensoris yang sangat peka rangsangan seksual ikut hilang terbuang.

Dari segi kesehatan, hanya pada keadaan phimosis yang merupakan keharusan dilakukan sunat. Masalahnya, pada keadaan phimosis, di mana preputium tidak dapat ditarik ke belakang, terjadi penumpukan bahan kelenjar yang disebut smegma. Penumpukan ini dapat mengakibatkan infeksi penis, bahkan kanker. Tetapi kalau preputium dapat dibuka sehingga kepala penis dapat dibersihkan setiap saat, maka urusan kebersihan bukan menjadi masalah.   




  • Dedy Farhamsa
    Jumat, 4 Maret 2011 | 17:19 WIB
    kalo disunat bentuknya jadi lebih bagus


  • Agus Prakoso
    Jumat, 13 Agustus 2010 | 10:40 WIB
    Artikel yang baik, jarang ada artikel seperti ini. Saya ada pengalaman pribadi yang bisa dijadikan pertimbangan. Sewaktu masih umur sekitar 7 tahunan, saya pernah mengalami kondisi dimana saya merasakan sakit dan nyeri setiap buang air kecil. Sewaktu dibawa ke dokter, dokter ini menganjurkan disunat saja supaya lebih bersih, karena waktu itu kulit kulup saya memang tidak bisa ditarik ke belakang . Oleh orang tua saya, saya dibawa ke dokter lain, dan dokter yg ini kelihatannya 'lebih pandai'. Dia hanya menganjurkan saya untuk membersihkan dengan air ujung penis setiap selesai buang air kecil. Benar, setelah itu keluhan nyeri itu menghilang, dan saya pun tidak perlu disunat sampai sekarang. Saya merasa justru peran sebenarnya kulit kulup justru terlihat dalam hal proses seksual, yang tentunya tidak akan saya dapatkan bila dulu jadi disunat. Setelah melewati usia pubertas saya pun sudah bisa menarik kulit kulup itu ke belakang dengan mudah. Dan bagi saya itulah proses alami dan terbaik yang sesungguhnya Tuhan berikan.


  • hari martono
    Kamis, 12 Agustus 2010 | 23:55 WIB
    Sebetulnya ada satu cara berpikir yang bisa menjawab perlu tidaknya sunat. Para ahli medis, juga WHO, maupun dokter yang terpandai di muka bumi ini pun bukanlah pencipta manusia. Mereka semua masih perlu belajar dan belajar lagi tentang tubuh manusia yang luar biasa ini. Tuhanlah pencipta manusia, dan Dia lah yang paling tahu apa yang terbaik untuk manusia. Tubuh manusia diberikan organ-organ dan bagian-bagian yang semuanya mempunyai fungsi dan peran masing-masing. Memang manusia tetap perlu menjaga dan merawat tubuh nya tersebut supaya tetap indah dan sehat tapi dengan tidak menghilangkan fungsinya. Jadi bila semua laki-laki dilahirkan dengan preputium, dan preputiumnya juga baik-baik saja (tdk ada kelainan berat), menurut Saya tidak ada alasan medis yang tepat untuk sunat.


  • Peter Hagul
    Rabu, 11 Agustus 2010 | 07:28 WIB
    Anda mengutip rekomendasi pakar UNAIDS â??sunat pada laki-laki harus diakui sebagai suatu intervensi penting tambahan untuk mengurangi risiko infeksi tertular HIVâ??. Lalu Anda menulis "Tetapi, tampaknya mereka lupa bahwa studi yang dilakukan oleh UNAIDS sebagian besar di Afrika di mana kejadian HIV tinggi, sebagian besar pria tidak disunat, dan penularan terutama melalui hubungan hetersoseksual. " Ini seolah bantahan terhadap rekomendasi pakar UNAIDS. Tetapi, bukankah ini justru mendukung rekomendasi pakar UNAIDS tersebut? Saya katakan demikian, karena pakar UNAIDS berpendapat bahwa sunat mengurangi resiko terkena HIV/AIDS , sedangkan di Africa, kejadian HIV tinggi dan sebagian besar pria tidak disunat. Atau, ada yang tidak saya pahami dari uraian Anda?

  • Ryan Octavianus
    Selasa, 10 Agustus 2010 | 15:13 WIB
    Jawaban yang baik dok, jarang melihat dokter di Indonesia yang tidak bias terhadap sunat pria.

 
Kirim Komentar Anda

__._,_.___
Recent Activity:
" Minuman para Anbia :  http://higoat-2009.blogspot.com/"

" Anda masih mencari jodoh? Lawati http://www.myjodoh.net"

" Kertas Soalan Ramalan Matematik 2010 :  http://maths-catch.com/exam"



Terima kasih kerana sudi bersama kami. Untuk mendapatkan maklumat lanjut tentang ReSpeKs Group, sila ke : http://respeks-group.blogspot.com

MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment