Thursday, April 21, 2011

RG09... Mencintai Setulus Hati

 

Mencintai Setulus Hati

By: M. Agus Syafii

Laki-laki separuh baya itu duduk pembaringan menemani istrinya sampai kemudian menghembuskan napas terakhir.  Mencintai dengan setulus hati pada istri telah menjadi komitmen, ketika dirinya didera ketakutan hidup sendiri telah menghantui dirinya sejak lama. Ia berusaha mempersiapkan diri dan selalu berusaha melayani istri dengan baik karena menderita sakit. Kesabaran karena kasih sayang tak terukur yang diberikan pada istrinya sebab ia dan anak-anaknya  benar-benar merasakan kasih sayang dari istri dan ibu yang tidak pernah sedikitpun menyakiti hati mereka.  Meski menderita sakit namun kata-kata dan sikap yang begitu lembut dan tidak pernah menjadi marah. Sampai kemudian terjadilah apa yang ditakutkan, serangan penyakit yang tak tertolong oleh dokter dan rumah sakit dengan peralatan modern  sekalipun telah merenggut jiwa istrinya. Ia merasa shock dan terpukul atas kepergian sang istri. Berkali-kali jatuh pingsan, menjadi lemah dan tak berdaya setelah kepergiannya. Sebagai suami merasakan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya dan tidak tahu harus berbuat apa.

Ia menatap anak-anaknya yang tumbuh besar  begitu sedih dan menangisi kepergian ibu yang begitu menyayangi mereka namun mereka lebih terpukul melihat keadaan dirinya yang tidak lagi memperdulikan mereka, tidakk lagi mengurus apapun termasuk mengurus dirinya sendiri. Tiap hari ia lebih banyak duduk dan setiap kali memandangi poto-poto yang menempel didinding, air matanya mengalir deras. Buku-buku, benda kesayangan, tanaman dihalaman tetap disiraminya. Juga binatang peliharaan kesayangannya seolah mengingatkan lagi usapan tangan yang lembut, Ia tidak mau memindahkan semua benda atau apapun yang berkaitan dengan istrinya. Perasaan kehilangan telah membuatnya tidak lapar dan haus membuat tubuhnya menjadi lemah dan tak bergairah untuk bekerja.  Dalam kesendirian dirinya bertanya-tanya, 'Bila Allah Maha Baik mengapa membiarkan kami kehilangan orang yang kami cintai? Mengapa kebahagiaan keluarga kami begitu singkat?

Ketika keadaan sudah sedemikian parah dan ia ditengah keterpurukannya, sampai kesempatan mengenal orang yang mengalami hal yang sama di Rumah Amalia, kehilangan orang yang dicintainya, menanggung beban yang berat. Akhirnya ia menemukan dirinya sendiri dan bisa mengatasi rasa perih akibat orang yang dicintainya. Ia menyadari bahwa Allah telah menganugerahkan cinta dan kasih sayang pada istrinya, rasa cinta itulah yang menguatkan dirinya agar tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya dan bagi sesama dengan aktifitas sosialnya. Kenangan indah akan orang yang dicintainya tetap disimpannya dan sebagai penyembuh bagi dirinya. Rasa perih, kesepian dan kesendirian perlahan-lahan telah mencair, ia memperoleh makna hidup yang membuatnya semakin bijak dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, hadir di kegiatan 'Amalia Sejukkan Hati (ASAH)' jam 8 s.d 11 siang, Ahad, 24 April 2011. Bila  berkenan berpartisipasi buku2, Majalah, buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai. Kirimkan ke Rumah Amalia.  Jl. Subagyo IV blok ii, no. 24 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: agussyafii@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, http://agussyafii.blogspot.com/

__._,_.___
Recent Activity:
" Minuman para Anbia :  http://higoat-2009.blogspot.com/"

" Anda masih mencari jodoh? Lawati http://www.myjodoh.net"

" Kertas Soalan Ramalan Matematik 2010 :  http://maths-catch.com/exam"



Terima kasih kerana sudi bersama kami. Untuk mendapatkan maklumat lanjut tentang ReSpeKs Group, sila ke : http://respeks-group.blogspot.com

MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment