Berdasarkan hujah kepelbagaian dan "tiada pilihan tetapi dalaman", di Barat sekarang sudah ada tuntutan untuk menerima dan tidak mendiskriminasikan sumbang mahram (incest), hubungan seks dengan kanak-kanak (paedophilia) dan hubungan seks dengan binatang (bestiality). Puak masing-masing mengatakan itu adalah dari dalaman dan bukan pilihan dan bila suka sama suka tak ganggu orang lain. Sekarang ada yang memutarkan belit ayat Al-Quran untuk menghalalkan homoseks.
Kalau kita biarkan perkara ini, tunggulah bala dari Allah. Tunggu sahajalah bala dari Allah. Turki baru sahaja meraikan "gay parade".
Untuk mengetahui penipuan kajian mengenai homoseks sila layari http://narth.com/.
Untuk mengetahui bagaimana golongan kaum Lut ini mempengaruhi masyarakat USA sila baca buku "The Marketing of Evil: How Radicals, Elitists, and Pseudo-Experts Sell Us Corruption Disguised As Freedom"
1
Hadis Sunan At-Termizi Jilid 3. Hadis Nombor 1481.
Muhammad bin Amr As-Sawwaq menceritakan kepada kami, dari Abdul Aziz bin Muhammad dari Amr bin Abi Amr dari Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Siapa saja yang kalian dapat melakukan perbuatan kaum Luth (homoseks) maka bunuhlah kedua-duanya (pelaku dan kawan liwatnya)." Hadis yang serupa juga diriwayatkan oleh Jabir dan Abu Hurairah, tapi hadis ini hanya kita ketahui dari riwayat Ibnu Abbas dari Nabi saw. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishaq dari Amr bin Abi Amr dia berkata: "Terkutuklah seseorang yang melakukan perbuatan kaum Luth (homoseksual), tapi tidak disebutkan di dalamnya.kata: "membunuh", tapi disebutkan juga kata-kata: "terkutuklah seseorang yang melakukan hubungan seks dengan haiwan (sodomy)." Hadis ini juga diriwayatkan dari 'Ashim bin Umar dari Suhail bin Abi Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi saw. bersabda: "Bunuhlah si pelaku dan kawan liwatnya." Di dalam hadis ini terdapat kata-kata yang tidak ketahui siapa perawinya dari Suhail bin Abi Shalih kecuali 'Ashim bin Umar Al-Umari, sedangkan 'Ashim bin Umar ini punya kelemahan dari segi hafalannya. Para ulama' berbeza pendapat tentang hukuman (had) terhadap pelaku liwat, sebahagian berpendapat dikenakan hukum rejam baik sudah nikah maupun belum nikah, dan ini adalah pendapat para ulama' seperti Imam Malik, Syafi'i, Ahmad dan Ishaq. Dan sebahagian ulama' fekah dari generasi tabiin seperti Hasan Al Bashri, Ibrahim An-Nukh'iy, Atha' bin Abi Rabah dan selain mereka berpendapat had (hukuman) pelaku liwat sama dengan pelaku zina, dan yang demikian ini juga termasuk pendapat Ats Tsauri termasuk para ulama' Kufah.
2
Hadis Sunan Ibnu Majjah Jilid 3. Hadis Nombor 2568.
Mewartakan kepada kami 'Abdurrahman bin Ibrahim; mewartakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik; mewartakan kepadaku Ibnu Abu Habibah, dari Dawud bin Al-Hushain, dari Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas, dari Nabi saw., beliau bersabda: "Apabila seorang laki-laki berkata kepada seorang laki-laki: "Hai banci! Maka cambuklah dia dua puluh kali. Apabila seorang laki-laki berkata kepada seorang laki-laki; "Hai kaum Luth (homo)! Maka cambuklah dia dua puluh kali".
3
Hadis Sahih Bukhari Jilid 3. Hadis Nombor 1479.
Dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah s.a.w. bersabda: Kita patut bertanya lebih dari Nabi Ibrahim, ketika ia berkata: "Wahai Tuhan ku! Perlihatkanlah kepada ku bagaimana menghidupkan orang mati!" Firman Tuhan: "Bukankah engkau sudah percaya?" Jawabnya: "Sudah! Tetapi untuk menenangkan hatiku". Dan Tuhan memberi rahmat kepada Nabi Luth sesungguhnya ia telah menempati perlindungan yang kuat. Dan jika sekiranya saya tinggal dalam penjara selama Nabi Yusuf terpenjara, nescaya saya kabulkan permintaan orang yang meminta" (cepat menerima tawaran raja)
4
Hadis Sunan Ibnu Majjah Jilid 3. Hadis Nombor 2563.
Mewartakan kepada kami Azhar bin Marwan; mewartakan kepada kami 'AbduI-Warits bin Sa'id; mewartakan kepada kami AlQasim bin 'Abdul-Wahid, dari 'Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil, dari Jabir bin 'Abdul, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan (terjadi) atas ummatku adalah perbuatan kaum Luth".
5
Hadis Sunan Ibnu Majjah Jilid 4. Hadis Nombor 4026.
Mewartakan kepada kami Harmalah bin Yahya dan Yunus bin 'Abdul - A'la, mereka berkata: Mewartakan kepada kami 'Abduilah bin Wahb, mengkhabarkan kepadaku Yunus bin Yazid, dari Ibnu Syihab, dari Abu Salamah bin 'Abdur-Rahman bin 'Auf dan Sa'id bin Al-Musayyab, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kami lebih berhak ragu-ragu daripada Ibrahim, ketika mengatakan: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang mati. Allah berkata: "Apakan kamu tidak percaya.". Ibrahim menjawab: "Ya, percaya. Tapi hatiku supaya tenteram/ tenang" (QS. 2 : 260). Semoga Allah mengasihi Nabi Luth, kerana dia mencari perlindungan ke tempat yang kuat. Kalau sekiranya saya tinggal di penjara seperti lamanya Yusuf tinggal, tentu aku akan mengabulkan orang yang mengundang -ke penjara-".
6
Hadis Sunan At-Termizi Jilid 4. Hadis Nombor 4220.
aksudnya : "Husain bin Huraits Al Khuzai menceritakan kepada kami, Al Fadlu bin Musa memberitahukan kepada kami dari Muhammad bin Amr dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW. bersabda :"Orang mulia anak orang mulia anak orang mulia-anak orang mulia iaitu Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim, Rasulullah SAW. bersabda :"Kalau saya tinggal di penjara tidak seperti Yusuf tinggal, kalau ada utusan mendatangi ku (untuk membebaskan), saya terima. Kemudian Rasulullah membaca : (Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf : "Kembalilah kepada Tuanmu tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya) (Yusuf: 50) Rasulullah bersabda :"Semoga belas kasih Allah selalu kepada Luth seandainya dia dapat berlindung kepada keluarga yang kuat. Maka Allah tidak mengutus Nabi sesudahnya kecuali dari nasab tertinggi dari kaumnya".
7
Hadis Sunan Ibnu Majjah Jilid 3. Hadis Nombor 2562.
Mewartakan kepada kami Yunus bin 'Abdul-A'la; mengkhabarkan kepadaku 'Abdullah bin Nafi'; mengkhabarkan kepadaku 'Ashim bin 'Umar, dari Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., perihal orang yang melakukan perbuatan kaum Luth, beliau bersabda: "Rejamlah yang di atas dan yang di bawah! Rajamlah mereka berdua semua.".
8
Hadis Sunan Ibnu Majjah Jilid 3. Hadis Nombor 2561.
Mewartakan kepada kami Muhammad bin Ash-Shabbah dan Abu Bakr bin Khallad, keduanya berkata: Mewartakan kepada kami 'Abdul'Aziz bin Muhammad, dari 'Amr bin Abu 'Amr, dari 'Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas, bahawasanya Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa, kalian temukan sedang melakukan perbuatan kaum Luth (homosek), maka bunuhlah yang berbuat dan yang dibuat (pasangannya.".
9
Hadis Sunan At-Termizi Jilid 3. Hadis Nombor 1482.
"Ahmad bin Manie', dari Yazid bin Harun, dari Hamman dari Al-Qasim bin Abdul Wahid Al-Makki dari Abdullah bin Muhammad bin 'Aqiel, bahawasanya dia mendengar Jabir berkata: "Rasulullah saw bersabda: "Yang sangat aku takuti akan menimpa umat ku adalah perbuatan kaum Luth (homoseks)." Hadis ini adalah hadis hasan-gharib dan kita ketahui hanya dalam hadis ini dari Abdullah bin Muhammad bin 'Aqiel bin Abu Thalib dari Jabir.
The word(s) "sodom" appears 13 time(s) in 13 verse(s) in Quran in M. Khan translation. |
(1) And when Our messengers came to Lut (Lot), he was grieved on account of them and felt himself straitened for them (lest the town people should approach them to commit sodomy with them). He said: "This is a distressful day." |
(2) And his people came rushing towards him, and since aforetime they used to commit crimes (sodomy), he said: "O my people! Here are my daughters (i.e. the women of the nation), they are purer for you (if you marry them lawfully). So fear Allah and degrace me not with regard to my guests! Is there not among you a single right-minded man?" |
(3) So when Our Commandment came, We turned (the towns of sodom in Palestine) upside down, and rained on them stones of baked clay, in a well-arranged manner one after another; |
(4) And We turned (the towns of sodom in Palestine) upside down and rained down on them stones of baked clay. |
(5) The people of Lut (Lot) (-who dwelt in the town of sodom in Palestine) belied the Messengers. |
(6) He said: "I am, indeed, of those who disapprove with severe anger and fury your (this evil) action (of sodomy). |
(7) And (remember) Lut (Lot)! When he said to his people. Do you commit Al-Fahishah (evil, great sin, every kind of unlawful sexual intercourse, sodomy) while you see (one another doing evil without any screen)?" |
(8) And (remember) Lut (Lot), when he said to his people: "You commit Al-Fahishah (sodomy - the worst sin) which none has preceded you in (committing) it in the 'Alamin (mankind and jinn)." |
(9) "Verily, you practise sodomy with men, and rob the wayfarer (travellers)! And practise Al-Munkar (disbelief and polytheism and every kind of evil wicked deed) in your meetings." But his people gave no answer except that they said: "Bring Allah's Torment upon us if you are one of the truthful." |
(10) And when Our Messengers came to Ibrahim (Abraham) with the glad tidings they said: "Verily, we are going to destroy the people of this [Lut (Lot's)] town (i.e. the town of sodom in Palestine); truly, its people have been Zalimun [wrong-doers, polytheists disobedient to Allah, and who belied their Messenger Lut (Lot)]." |
(11) Then We destroyed the rest (the town of sodom at the place of the Dead Sea now in Palestine). |
(12) And He destroyed the overthrown cities [of sodom to which Prophet Lut (Lot) was sent]. |
(13) And they indeed sought to shame his guest (by asking to commit sodomy with them). So We blinded their eyes, (saying) "Then taste you My Torment and My Warnings." |
The word(s) "sodom" appears 13 time(s) in 13 verse(s) in Quran in M. Khan translation. |
From: respeks_group@yahoogroups.com [mailto:respeks_group@yahoogroups.com] On Behalf Of roslan mohd
Sent: Friday, 11 November, 2011 12:10 AM
To: undisclosed-recipients:
Subject: RG2011... Pandangan seorang Muslim Terhadap Seksualiti Merdeka
Oleh Mualaf Sebagai seorang Muslim, jika saya hendak menggunakan masa dan khudrat saya untuk memprotes sesuatu, pertamanya ia adalah terhadap rasuah, kedua, penderaan seksual kan
Saya pernah menghadiri Seksualiti Merdeka pada tahun 2008 dan aktivitinya agak menarik – seni, muzik, dan ceramah-ceramah yang membuat kita bermuhasabah (refleksi diri). Salah satu ceramah yang menarik adalah daripada ahli sejarah Dr. Farish Noor berkenaan dengan Hikayat Panji Semerang, sebuah lagenda tentang seorang puteri Indonesia-Melayu yang amat berani dan menyamar sebagai pahlawan lelaki, seperti cerita Mulan, hero wanita Cina. Mungkin mereka yang membantah keliru dengan perkataan Seksualiti. Seksualiti bukanlah Seks. Setiap individu mempunyai seksualiti – sama ada homoseks, biseksual, transeksual, interseksual, ataupun heteroseksual (yang bererti tarikan terhadap jantina bertentangan). Banyak kajian telah menunjukkan bahawa seksualiti itu bukan sesuatu yang dipilih, seperti kita memilih pakaian ataupun citarasa, tetapi adalah naluri kita, yakni, sesuatu yang mendalam dalam diri kita. Seksualiti Merdeka bukannya Seks Merdeka. Ia tidak ada kaitan langsung dengan seks bebas. Pada hemat saya, ia sebenarnya meraikan konsep "kita berbagai-bagi, tapi kita satu" – sama seperti 1Malaysia. Tiada sesiapa yang harus didiskriminasi, diganggu atau disisihkan berdasarkan gender, kaum, agama atau orientasi gender dan seksual mereka. Namun, jika kita tidak bersetuju dengan perhubungan homoseks, kita tidak perlu menyokongnya. Ia sama seperti kita tidak perlu ke nightclub ataupun minum arak kerana setakat ini perkara-perkara ini tidak diharamkan di negara kita. Dan walaupun kita tidak bersetuju dengan hubungan homoseksual, kita tidak dapat menafikan bahawa golongan gay, lesbian, transgender, transeksual dan intersex adalah sebahagian daripada masyarakat kita dan mereka juga adalah insan ciptaan Allah. Mereka mungkin adalah peguam, doktor, jurutera, petani, cikgu, pelajar dan ahli politik kita, malah mungkin abang, adik, kakak dan saudara kita sendiri. Kita mungkin cam seseorang lelaki lembut sebagai homoseks walaupun bukan semua lelaki lembut adalah homoseks. Saya mempunyai beberapa kenalan yang merupakan lelaki lembut – seorang memegang jawatan tinggi dalam pentadbiran kewangan kerajaan, seorang lagi sarjana PhD dan seorang lagi aktivis yang berusaha membantu golongan yang menghidapi kanser Apakah yang akan berlaku kepada negara kita tanpa mereka? Di Malaysia, kita hidup di dalam sebuah masyarakat pelbagai kaum dan agama, agak menyerupai Madina, di mana Nabi Muhammad s.a.w. pernah hidup. Dengan mengikuti jejak Nabi Muhammad s.a.w., kita belajar untuk menerima dan menghormati perbezaan antara satu sama lain. Ini merupakan salah satu sunah Nabi. Nabi Muhammad s.a.w. bukan sahaja merupakan seorang pemimpin untuk umat Islam, namun untuk sesetengah golongan bukan Islam seperti Yahudi, Kristian, dan golongan jahiliah di Madina. Baginda tidak membangkang atau melarang cara kehidupan atau kepercayaan manusia lain. Setiap manusia dibenarkan untuk mengamalkan cara hidup dan kepercayaan masing-masing selagi keamanan sejagat tidak diganggu. Forum Seksualiti Merdeka ini, pada diri saya, tidak bercanggah dengan kepercayaan saya sebagai Islam. Sebaliknya, ia mengukuhkannya. Seperti yang tercatat di dalam Al-Quran: Tidakkah engkau melihat bahawa Allah menurunkan hujan dari langit, lalu Kami keluarkan dengan air hujan itu buah-buahan yang berlainan jenis dan rupanya; dan di antara gunung-ganang pula ada yang mempunyai jalur-jalur serta lorong-lorong putih dan merah, yang berlainan warnanya (tua dan muda) dan ada juga yang hitam legam;
Dan demikian pula di antara manusia dan binatang-binatang yang melata serta binatang-binatang ternak, ada yang berlainan jenis dan warnanya? Sebenarnya yang menaruh bimbang dan takut (melanggar perintah) Allah dari kalangan hamba-hambaNya hanyalah orang-orang yang berilmu. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Pengampun. (Al- Fatir 35:27-28) Agama Islam mengajar kita bahawa kepelbagaian adalah fitrrah dan hakikat sifat ciptaan Allah. Kita diwujudkan secara berbeza dan pelbagai supaya kita mengetahui dan menghormati antara satu sama lain. Mengikut ayat A-Fatir 35:27-28, saya rasa interpretasi perkataan "warna" bukan sahaja merujuk kepada "warna benda", ia juga merujuk kepada rupa, sifat, dan kebolehan kita. Allah berkata bahawa tiada masalah untuk Dia mewujudkan hanya satu Umat, maksudnya, insan yang serupa dari segi agama, kepercayaan, naluri dan lain-lain lagi. Namun Dia tidak berbuat demikian kerana Allah hendak menguji ketakwaan kita terhadap Nya. Apakah kita menghayati dan mempraktikkan nilai-nilai mulia seperti toleransi, hormat, kasih sayang dan belas kasihan kita untuk menerima segala ciptaan dan anugerah Allah? "Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan peraturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, nescaya kamu dijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberianNya kepadamu, maka berlumba-lumbalah membuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kamu akan kembali semuanya, lalu diberitahukanNya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu" (Al-Ma'idah 5:48) Ketika kita meraikan Hari Raya Qurban, kita perlu menyelami maksud yang lebih mendalam tentang erti pengorbanan. Bagi saya, ia menolong kita menghayati erti kehidupan, betapa berharganya nyawa yang diberikanNya kepada kita dan juga alam ciptaanNya. Ia juga membantu kita mendalami erti pengorbanan serta amalan bersedekah kepada orang-orang yang miskin dan papa kedana. Mungkin golongan lain tidak dapat memahami amalan yang suci ini. Di Barat, umat Islam mungkin tidak dapat mengorbankan lembu, kambing atau biri-biri untuk memperingati sejarah pengorbanan Nabi Ibrahim terhadap Allah. Ada yang akan menuduh amalan kita kejam terhadap binatang tanpa memahami maksud yang lebih mendalam. Namun Alhamdullilah, saya tidah pernah dengar pihak yang melarang hak orang Islam untuk meraikan Hari Raya Eidul Adha. Saya berharap kita dapat mengamalkan sikap toleransi kepada golongan yang dipandang bawah dan dipinggirkan oleh masyarakat. Kita sebagai Islam bertanggung-jawab mengamalkan Jihad yang lebih tinggi dan mulia di sisi Allah -- Jihad untuk mengatasi kejahatan dalam diri kita, Jihad untuk bermuhasabah, Jihad untuk tidak mengadili dan menghukum orang lain, dan Jihad untuk mempunyai sifat hormat-menghormati dan kasih-sayang. Kerana siapakah kita, manusia kerdil untuk mengadili orang lain apabila Pangadilan Terakhir terletak pada Allah? Mualaf, Kuala Lumpur. |
ak-kanak, dan ketiga, suami yang berpoligami atas nama agama namun melalaikan tanggungjawabnya terhadap isteri-isteri dan anak-anak. " Anda masih mencari jodoh? Lawati http://www.myjodoh.net"
" Kertas Soalan Ramalan Matematik 2010 : http://maths-catch.com/exam"
" Kedai Maya : http://halawahenterprise.blogspot.com/"
" Blog Sahabat RG : http://azwandengkil.blogspot.com"
Terima kasih kerana sudi bersama kami. Untuk mendapatkan maklumat lanjut tentang ReSpeKs Group, sila ke : http://respeks-group.blogspot.com.
Segala email yang tersiar melalui Respeks Group adalah tanggungjawab penulis asal email. Owner atau moderator tidak bertanggungjawab ke atas setiap email yang disiarkan dan sebarang dakwa dakwi tiada kena mengena dengan moderator group.
No comments:
Post a Comment