Monday, September 16, 2013

RG2011... BA - Bicara Agama # 002 - AGAR PUASA TIDAK SEKEDAR LAPAR & DAHAG

 


Salam

Pesanan Kaab bin Malik ra :

Barangsiapa yang berpuasa dibulan Ramadhan, lantas terdetik di hatinya, untuk berbuat maksiat terhadap Tuhannya, Maka puasanya tertolak...

http://creativepio.blogspot.com/2012/07/kedudukan-puasa-jika-tidak-menutup-aurat.html


WAllahua3lam
Wassalam
Hizamri

http://groups.yahoo.com/group/hizamri_list/

Bagaimanakah kedudukan Puasa jika kita tidak menutup Aurat,,,? Saudara dan saudariku yang dikasih Allah Menutup aurat adalah kewajiban ini disebutkan langsung pada wahyu yang datang dari langit yang di turunkan kepada Rasulullah untuk sebagai peringatan. Allah Ta'ala berfirman, يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59). Allah Ta'ala juga berfirman, وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dar padanya." (QS. An Nuur: 31). Sahabat dan Sahabiyyahku yang kukasihi karenaNya Sebagaimana diterangkan di atas bahwa aurat wanita muslimah adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.Lalu apa akibatnya jika yang ditampakkan adalah aurat yang lebih daripada itu? Sebagaimana kita lihat kelakukan sebagian wanita yang sudah lepas keindahan sifat malu pada diri mereka, mereka masih memamerkan rambut yang elok dan paha yang boleh mengundang syahwat. Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda berbunyi : صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا "Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berpaling dari ketaatan dan mengajak lainnya untuk mengikuti mereka, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian"(HR. Muslim.2128) Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِيحُهَا يُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ "Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berjalan berlenggak-lenggok guna membuat manusia memandangnya, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapati aromanya. Padahal aroma Surga bisa dicium dari jarak 500 tahun." (HR. Malik dalam al-Muwaththa' riwayat Yahya Al Laits, no. 1624) Para ulama ketika menjelaskan apa yang dimaksud dengan wanita yang berpakaian tetapi telanjang, mereka maksudkan adalah wanita yang menutup sebagian badannya, dan menampakkan sebagian lainnya Sungguh, sifat-sifat wanita semacam ini sudah banyak kita temukan di akhir zaman,yang luar biasa. BERPUASA,BERSHOLAT TAPI TIDAK MENUTUPI AURAT Sahabatku sekalian yang menanti bulan pengampunan, Tidakkah kita perasan sungguh banyak saudara dan saudari kita tidak punya rasa malu untuk menampakkan auratnya. Padahal perbuatan ini adalah dosa besar karena di akhir-akhir hadits diatas diancam tidak akan mencium bau surga, bahkan lebih banyak mempengaruhi ibadah lain,seperti halnya Shalat dan Puasa Jadi Tidak Bernilai Gara-Gara Tidak menutup Aurat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut melainkan hanya rasa lapar dan dahaga." (HR. Ahmad. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid). Hal ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan bukanlah dengan menahan lapar dan dahaga saja. Namun puasa juga hendaknya dilakukan dengan menahan diri dari hal-hal yang diharamkan. Yang termasuk maksiat adalah buka aurat sebab nyata-nyata larangan Allah dan juga meninggalkan shalat juga adalah maksiat. Jabir bin 'Abdillah memberi penjelasan. "Seandainya engkau berpuasa maka hendaknya pendengaran, penglihatan dan lisanmu turut berpuasa,yaitu menahan diri dari dusta dan segala perbuatan haram serta jangan menyakiti tetanggamu.Bersikap tenang berwibawa di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja. Itulah sejelek-jelek puasa yang hanya menahan lapar dan dahaga saja ketika berpuasa, sedangkan maksiat masih terus jalan, masih buka-buka aurat dan enggan berjilbab. Kesadaran untuk berhenti dari maksiat tak kunjung datang. Ucapan sebagian salaf berikut patut jadi renungan, أَهْوَنُ الصِّيَامُ تَرْكُ الشَّرَابِ وَ الطَّعَامِ Tingkatan puasa yg paling rendah adalah hanya meninggalkan minum dan makan saja BEBERAPA ALASAN JIKA TIDAK MAU TUTUP AURAT Berbagai alasan sering dikemukakan oleh para wanita yang masih tidak mau tutup aurat ( berjilbab ) mari kita perhatikan beberapa alasan mereka: Pertama: Yang penting hatinya dulu yang dihijabi Alasan, semacam ini sama saja dengan alasan orang yang malas shalat lantas mengatakan, "Yang penting kan hatinya." Inilah alasan orang yang punya pemahaman bahwa yang lebih dipentingkan adalah amalan hati, tidak mengapa seseorang tidak memiliki amalan badan sama sekali. Inilah pemahaman aliran sesat "Murji'ah" dan sebelumnya adalah "Jahmiyah". Imam Asy Syaafi'i rahimahullah menyatakan, الإيمان قول وعمل يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية "Iman itu adalah perkataan dan perbuatan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat." Jadi tidak cukup iman itu dengan hati, namun harus dibuktikan pula dengan amalan. Kedua : Belum siap mengenakan jilbab. Kalau tidak sekarang, lalu bila lagi? Apa tahun depan? Apa dua tahun lagi? Apa nanti jika sudah pipi keriput dan rambut beruban? Setan dan nafsu jelek biasa memberikan was-was semacam ini, supaya seseorang menunda-nunda amalan kebaikan. Ingatlah kita belum tentu tahu jika besok shubuh kita masih diberi kehidupan. Dan tidak ada seorang pun yang tahu bahwa satu jam lagi, ia masih menghirup nafas. Oleh karena itu, tidak pantas seseorang menunda-nunda amalan. "Oh nanti saja, nanti saja". Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma memberi nasehat yang amat bagus, إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ . "Jika engkau berada di waktu sore, janganlah menunggu-nunggu waktu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu-nunggu waktu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu. Manfaatkan pula masa hidupmu sebelum datang kematianmu" (HR. Bukhari no. 6416). Nasehat ini amat bagus bagi kita agar tidak menunda-nunda amalan dan tidak panjang angan-angan.Jika tidak sekarang ini, mengapa mesti menunda berhijab besok dan besok lagi. Seorang da'i terkemuka mengatakan "Mulai dari diri sendiri, mulai dari saat ini, mulai dari hal yang kecil". Adakah Hanya Di Bulan Ramadhan harus menutupi Aurat. Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah ibarat bunga yang mekar pada waktu musimnya saja. Ibadah shalat 5 waktu, shalat jama'ah, shalat malam, gemar bersedekah dan berbusana muslimah, bukanlah jadi ibadah musiman. Namun sudah seharusnya amalan-amalan tadi di luar bulan Ramadhan juga tetap dijaga. Para ulama seringkali mengatakan, "Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah) hanya pada bulan Ramadhan saja." Ingatlah pula pesan dari Ka'ab bin Malik, "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lantas terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadhan akan berbuat maksiat pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa)." Waalaikumusalam...........

Read more at: http://creativepio.blogspot.com/2012/07/kedudukan-puasa-jika-tidak-menutup-aurat.html
Copyright © 2012 | Platinum Theme Develop By: Creativepio.blogspot.com
KEDUDUKAN PUASA JIKA TIDAK MENUTUP AURAT Posted by Masjun efendi Senin, 30 Juli 2012 0 komentar Bagaimanakah kedudukan Puasa jika kita tidak menutup Aurat,,,? Saudara dan saudariku yang dikasih Allah Menutup aurat adalah kewajiban ini disebutkan langsung pada wahyu yang datang dari langit yang di turunkan kepada Rasulullah untuk sebagai peringatan. Allah Ta'ala berfirman, يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59). Allah Ta'ala juga berfirman, وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dar padanya." (QS. An Nuur: 31). Sahabat dan Sahabiyyahku yang kukasihi karenaNya Sebagaimana diterangkan di atas bahwa aurat wanita muslimah adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.Lalu apa akibatnya jika yang ditampakkan adalah aurat yang lebih daripada itu? Sebagaimana kita lihat kelakukan sebagian wanita yang sudah lepas keindahan sifat malu pada diri mereka, mereka masih memamerkan rambut yang elok dan paha yang boleh mengundang syahwat. Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda berbunyi : صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا "Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berpaling dari ketaatan dan mengajak lainnya untuk mengikuti mereka, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian"(HR. Muslim.2128) Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِيحُهَا يُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ "Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berjalan berlenggak-lenggok guna membuat manusia memandangnya, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapati aromanya. Padahal aroma Surga bisa dicium dari jarak 500 tahun." (HR. Malik dalam al-Muwaththa' riwayat Yahya Al Laits, no. 1624) Para ulama ketika menjelaskan apa yang dimaksud dengan wanita yang berpakaian tetapi telanjang, mereka maksudkan adalah wanita yang menutup sebagian badannya, dan menampakkan sebagian lainnya Sungguh, sifat-sifat wanita semacam ini sudah banyak kita temukan di akhir zaman,yang luar biasa. BERPUASA,BERSHOLAT TAPI TIDAK MENUTUPI AURAT Sahabatku sekalian yang menanti bulan pengampunan, Tidakkah kita perasan sungguh banyak saudara dan saudari kita tidak punya rasa malu untuk menampakkan auratnya. Padahal perbuatan ini adalah dosa besar karena di akhir-akhir hadits diatas diancam tidak akan mencium bau surga, bahkan lebih banyak mempengaruhi ibadah lain,seperti halnya Shalat dan Puasa Jadi Tidak Bernilai Gara-Gara Tidak menutup Aurat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut melainkan hanya rasa lapar dan dahaga." (HR. Ahmad. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid). Hal ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan bukanlah dengan menahan lapar dan dahaga saja. Namun puasa juga hendaknya dilakukan dengan menahan diri dari hal-hal yang diharamkan. Yang termasuk maksiat adalah buka aurat sebab nyata-nyata larangan Allah dan juga meninggalkan shalat juga adalah maksiat. Jabir bin 'Abdillah memberi penjelasan. "Seandainya engkau berpuasa maka hendaknya pendengaran, penglihatan dan lisanmu turut berpuasa,yaitu menahan diri dari dusta dan segala perbuatan haram serta jangan menyakiti tetanggamu.Bersikap tenang berwibawa di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja. Itulah sejelek-jelek puasa yang hanya menahan lapar dan dahaga saja ketika berpuasa, sedangkan maksiat masih terus jalan, masih buka-buka aurat dan enggan berjilbab. Kesadaran untuk berhenti dari maksiat tak kunjung datang. Ucapan sebagian salaf berikut patut jadi renungan, أَهْوَنُ الصِّيَامُ تَرْكُ الشَّرَابِ وَ الطَّعَامِ Tingkatan puasa yg paling rendah adalah hanya meninggalkan minum dan makan saja BEBERAPA ALASAN JIKA TIDAK MAU TUTUP AURAT Berbagai alasan sering dikemukakan oleh para wanita yang masih tidak mau tutup aurat ( berjilbab ) mari kita perhatikan beberapa alasan mereka: Pertama: Yang penting hatinya dulu yang dihijabi Alasan, semacam ini sama saja dengan alasan orang yang malas shalat lantas mengatakan, "Yang penting kan hatinya." Inilah alasan orang yang punya pemahaman bahwa yang lebih dipentingkan adalah amalan hati, tidak mengapa seseorang tidak memiliki amalan badan sama sekali. Inilah pemahaman aliran sesat "Murji'ah" dan sebelumnya adalah "Jahmiyah". Imam Asy Syaafi'i rahimahullah menyatakan, الإيمان قول وعمل يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية "Iman itu adalah perkataan dan perbuatan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat." Jadi tidak cukup iman itu dengan hati, namun harus dibuktikan pula dengan amalan. Kedua : Belum siap mengenakan jilbab. Kalau tidak sekarang, lalu bila lagi? Apa tahun depan? Apa dua tahun lagi? Apa nanti jika sudah pipi keriput dan rambut beruban? Setan dan nafsu jelek biasa memberikan was-was semacam ini, supaya seseorang menunda-nunda amalan kebaikan. Ingatlah kita belum tentu tahu jika besok shubuh kita masih diberi kehidupan. Dan tidak ada seorang pun yang tahu bahwa satu jam lagi, ia masih menghirup nafas. Oleh karena itu, tidak pantas seseorang menunda-nunda amalan. "Oh nanti saja, nanti saja". Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma memberi nasehat yang amat bagus, إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ . "Jika engkau berada di waktu sore, janganlah menunggu-nunggu waktu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu-nunggu waktu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu. Manfaatkan pula masa hidupmu sebelum datang kematianmu" (HR. Bukhari no. 6416). Nasehat ini amat bagus bagi kita agar tidak menunda-nunda amalan dan tidak panjang angan-angan.Jika tidak sekarang ini, mengapa mesti menunda berhijab besok dan besok lagi. Seorang da'i terkemuka mengatakan "Mulai dari diri sendiri, mulai dari saat ini, mulai dari hal yang kecil". Adakah Hanya Di Bulan Ramadhan harus menutupi Aurat. Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah ibarat bunga yang mekar pada waktu musimnya saja. Ibadah shalat 5 waktu, shalat jama'ah, shalat malam, gemar bersedekah dan berbusana muslimah, bukanlah jadi ibadah musiman. Namun sudah seharusnya amalan-amalan tadi di luar bulan Ramadhan juga tetap dijaga. Para ulama seringkali mengatakan, "Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah) hanya pada bulan Ramadhan saja." Ingatlah pula pesan dari Ka'ab bin Malik, "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lantas terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadhan akan berbuat maksiat pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa)." Waalaikumusalam...........

Read more at: http://creativepio.blogspot.com/2012/07/kedudukan-puasa-jika-tidak-menutup-aurat.html
Copyright © 2012 | Platinum Theme Develop By: Creativepio.blogspot.com

Bagaimanakah kedudukan Puasa jika kita tidak menutup Aurat,,,? Saudara dan saudariku yang dikasih Allah Menutup aurat adalah kewajiban ini disebutkan langsung pada wahyu yang datang dari langit yang di turunkan kepada Rasulullah untuk sebagai peringatan. Allah Ta'ala berfirman, يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59). Allah Ta'ala juga berfirman, وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dar padanya." (QS. An Nuur: 31). Sahabat dan Sahabiyyahku yang kukasihi karenaNya Sebagaimana diterangkan di atas bahwa aurat wanita muslimah adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.Lalu apa akibatnya jika yang ditampakkan adalah aurat yang lebih daripada itu? Sebagaimana kita lihat kelakukan sebagian wanita yang sudah lepas keindahan sifat malu pada diri mereka, mereka masih memamerkan rambut yang elok dan paha yang boleh mengundang syahwat. Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda berbunyi : صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا "Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berpaling dari ketaatan dan mengajak lainnya untuk mengikuti mereka, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian"(HR. Muslim.2128) Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِيحُهَا يُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ "Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berjalan berlenggak-lenggok guna membuat manusia memandangnya, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapati aromanya. Padahal aroma Surga bisa dicium dari jarak 500 tahun." (HR. Malik dalam al-Muwaththa' riwayat Yahya Al Laits, no. 1624) Para ulama ketika menjelaskan apa yang dimaksud dengan wanita yang berpakaian tetapi telanjang, mereka maksudkan adalah wanita yang menutup sebagian badannya, dan menampakkan sebagian lainnya Sungguh, sifat-sifat wanita semacam ini sudah banyak kita temukan di akhir zaman,yang luar biasa. BERPUASA,BERSHOLAT TAPI TIDAK MENUTUPI AURAT Sahabatku sekalian yang menanti bulan pengampunan, Tidakkah kita perasan sungguh banyak saudara dan saudari kita tidak punya rasa malu untuk menampakkan auratnya. Padahal perbuatan ini adalah dosa besar karena di akhir-akhir hadits diatas diancam tidak akan mencium bau surga, bahkan lebih banyak mempengaruhi ibadah lain,seperti halnya Shalat dan Puasa Jadi Tidak Bernilai Gara-Gara Tidak menutup Aurat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut melainkan hanya rasa lapar dan dahaga." (HR. Ahmad. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid). Hal ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan bukanlah dengan menahan lapar dan dahaga saja. Namun puasa juga hendaknya dilakukan dengan menahan diri dari hal-hal yang diharamkan. Yang termasuk maksiat adalah buka aurat sebab nyata-nyata larangan Allah dan juga meninggalkan shalat juga adalah maksiat. Jabir bin 'Abdillah memberi penjelasan. "Seandainya engkau berpuasa maka hendaknya pendengaran, penglihatan dan lisanmu turut berpuasa,yaitu menahan diri dari dusta dan segala perbuatan haram serta jangan menyakiti tetanggamu.Bersikap tenang berwibawa di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja. Itulah sejelek-jelek puasa yang hanya menahan lapar dan dahaga saja ketika berpuasa, sedangkan maksiat masih terus jalan, masih buka-buka aurat dan enggan berjilbab. Kesadaran untuk berhenti dari maksiat tak kunjung datang. Ucapan sebagian salaf berikut patut jadi renungan, أَهْوَنُ الصِّيَامُ تَرْكُ الشَّرَابِ وَ الطَّعَامِ Tingkatan puasa yg paling rendah adalah hanya meninggalkan minum dan makan saja BEBERAPA ALASAN JIKA TIDAK MAU TUTUP AURAT Berbagai alasan sering dikemukakan oleh para wanita yang masih tidak mau tutup aurat ( berjilbab ) mari kita perhatikan beberapa alasan mereka: Pertama: Yang penting hatinya dulu yang dihijabi Alasan, semacam ini sama saja dengan alasan orang yang malas shalat lantas mengatakan, "Yang penting kan hatinya." Inilah alasan orang yang punya pemahaman bahwa yang lebih dipentingkan adalah amalan hati, tidak mengapa seseorang tidak memiliki amalan badan sama sekali. Inilah pemahaman aliran sesat "Murji'ah" dan sebelumnya adalah "Jahmiyah". Imam Asy Syaafi'i rahimahullah menyatakan, الإيمان قول وعمل يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية "Iman itu adalah perkataan dan perbuatan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat." Jadi tidak cukup iman itu dengan hati, namun harus dibuktikan pula dengan amalan. Kedua : Belum siap mengenakan jilbab. Kalau tidak sekarang, lalu bila lagi? Apa tahun depan? Apa dua tahun lagi? Apa nanti jika sudah pipi keriput dan rambut beruban? Setan dan nafsu jelek biasa memberikan was-was semacam ini, supaya seseorang menunda-nunda amalan kebaikan. Ingatlah kita belum tentu tahu jika besok shubuh kita masih diberi kehidupan. Dan tidak ada seorang pun yang tahu bahwa satu jam lagi, ia masih menghirup nafas. Oleh karena itu, tidak pantas seseorang menunda-nunda amalan. "Oh nanti saja, nanti saja". Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma memberi nasehat yang amat bagus, إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ . "Jika engkau berada di waktu sore, janganlah menunggu-nunggu waktu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu-nunggu waktu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu. Manfaatkan pula masa hidupmu sebelum datang kematianmu" (HR. Bukhari no. 6416). Nasehat ini amat bagus bagi kita agar tidak menunda-nunda amalan dan tidak panjang angan-angan.Jika tidak sekarang ini, mengapa mesti menunda berhijab besok dan besok lagi. Seorang da'i terkemuka mengatakan "Mulai dari diri sendiri, mulai dari saat ini, mulai dari hal yang kecil". Adakah Hanya Di Bulan Ramadhan harus menutupi Aurat. Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah ibarat bunga yang mekar pada waktu musimnya saja. Ibadah shalat 5 waktu, shalat jama'ah, shalat malam, gemar bersedekah dan berbusana muslimah, bukanlah jadi ibadah musiman. Namun sudah seharusnya amalan-amalan tadi di luar bulan Ramadhan juga tetap dijaga. Para ulama seringkali mengatakan, "Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah) hanya pada bulan Ramadhan saja." Ingatlah pula pesan dari Ka'ab bin Malik, "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lantas terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadhan akan berbuat maksiat pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa)." Waalaikumusalam.

Read more at: http://creativepio.blogspot.com/2012/07/kedudukan-puasa-jika-tidak-menutup-aurat.html
Copyright © 2012 | Platinum Theme Develop By: Creativepio.blogspot.com
============================================================================================================

AGAR PUASA TIDAK SEKEDAR LAPAR & DAHAGA - 1
Dr. A'idh Al-Qarni
 
 
Telah singgah kepada kalian tamu yang mulia dan bulan yang agung. Pada bulan itu Allah mengampuni dosa-dosa serta membebaskan leher-leher (dari jerat neraka)
 
Selamat datang puasa
Wahai kekasih yang menghampiri kami setiap tahun
Kami sambut engkau dengan sepenuh cinta
Setiap cinta kepada selain Yang Maha Mulia tertolak
Maka ampunilah dosa-dosa kami ya Allah
Lalu, tambahkanlah kepada kami karunia-Mu yang meruah
Jangan siksa kami, karena kami telah tersiksa
(oleh) keterjagaan kami di kegelapan malam
 
Selamat datang wahai Ramadhan, engkau kembali datang setelah penantian selama setahun penuh.
Wahai Ramadhan, engkau datang untuk berkata kepada mata agar berpuasa dari memandang yang haram, dan memerintahkan untuk menangis di tengah kegelapan malam.
Engkau juga berkata kepada lisan, "wahai lisan, berpuasalah dari ghibah (membicarakan orang lain) dan namimah (mengadu domba), kata-kata keji dan kotor, begitu juga dari ungkapan-ungkapan cabul dan senda gurau."
Engkau datang wahai Ramadhan, untuk berkata kepada tangan, "Wahai tangan, berpuasalah dari memukul, mencuri, korupsi. Berpuasalah dari perbuatan risywah (suap-menyuap)."
Engkau datang wahai Ramadhan, untuk berkata kepada kaki, "Wahai kaki, berpuasalah dari berjalan menuju yang haram, juga berpuasalah dari berjalan menuju tempat-tempat kemaksiatan lagi kesesatan, dari jalan-jalan yang tercela, rendah serta hina!"
Wahai Ramadhan, engkau pun datang untuk berkata kepada perut agar berpuasa dari memakan yang haram dan hasil penipuan, sebelum engkau bertemu Allah yang Maha Mengetahui segala rahasia dan yang tersembunyi
 
Puasa adalah rahasia antara hamba dan Allah, karena tidak ada yang tahu jika anda berpuasa kecuali Allah. Bisa saja anda makan dan minum tanpa diketahui oleh makhluk lain, akan tetapi Rabb manusia pasti melihat.
 
Engkau tinggalkan semua itu karena ingin meraih pahala-Ku, lari menjauh dari azab-Ku dan demi melaksanakan perintah-Ku serta meninggalkan larangan-Ku. Juga mengharapkan apa yang ada disisi-Ku, maka balasan dari-Ku adalah maghfirah (ampunan)"
 
Berusahalah agar anda termasuk dalam golongan orang-orang yang dibebaskan dari neraka. Jadilah orang-orang yang diterima amalannya dalam bulan tersebut. Berusahalah agar bulan ini tidak berlalu kecuali Allah telah membebaskan anda dari neraka, membebaskan anda dari murka-Nya, karena kemurkaan-Nya akan sampai kepada orang yang layak meskipun ia tinggal didalam rumah
Berusahalah! Agar semua anggota badan anda juga berpuasa. Ya, setiap anggota badan anda. Telinga, yang dahulu untuk mendengarkan nyanyian, kata-kata kotor dan keji, mulai sekarang, usahakanlah jangan sampai telinga anda mendengarkannya untuk yang kedua kali
 
Jika Ramadhan tiba, para salafus shalih menutup buku-buku mereka lalu mengambil mushaf dan duduk di masjid; berwudhu di antara sela-sela waktu. Ini adalah bulan Al-Quran, tiada pembicaraan pada bulan ini selain Al-Quran. Mereka terus berada di masjid untuk bertilawah dan zikir, kecuali jika ada urusan yang harus diselesaikan, barulah mereka keluar masjid dan pulang ke rumah.
 
Wahai orang-orang baik dan terpilih, sambutlah bulan ini dengan baik, dengan taubat nasuha, istighfar, banyak berdoa, tilawah al-Quran, menjaga shalat berjamaah. Perbanyaklah sedekah, kebaikan, senyum, silaturahim, ziarah, mengasihi, memberi dan mencurahkan pengorbanan. Perbanyaklah zikir, tahlil, tasbih dan tahmid. Pelajarilah al-Quran dalam bulan Ramadhan, hidupkanlah rumah-rumah kalian dengan ayat-ayat Allah yang terang dan tinggalkanlah nyanyian-nyanyian seronok, yang menyesatkan hati dari Allah
 
Ramadhan adalah kesempatan termahal yang tak tergantikan, salah satu kesempatan diantara sekian banyak kesempatan emas di dalam kehidupan seorang muslim. Orang yang berpuasa adalah kekasih Allah. Puasa adalah madrasah bagi ruh (jiwa), bahwa ada kehidupan abadi disisi Allah.

============================================================================================================

AGAR PUASA TIDAK SEKEDAR LAPAR & DAHAGA - 2
Dr. A'idh Al-Qarni
 
 
Makna Puasa :
 
Puasa memiliki rahasia dan tujuan, tidak ada yang bisa mengetahuinya kecuali orang yang menghidupkan puasa dalam panas terik dan menghidupkannya dengan gembira dan amal saleh
 
Puasa adalah sarana dan jalan menuju takwa kepada Allah. Karena nafsu itu akan kalah dengan rasa lapar. Dengan demikian, ia akan bisa menapaki jalan menuju Rabb-nya. Puasa mengingatkan kita tentang orang-orang yang kelaparan karena kefakiran dan kemiskinan, yang tak pernah diketahui oleh orang-orang kaya. Jika kalian merasa lapar sebulan, maka ketahuilah orang lain telah merasa lapar selama berbulan-bulan.

Puasa memberi kesempatan untuk beribadah secara total. Karena jiwa itu setiap kali ia makan dan kenyang serta banyak minum, setiap kali itu pula ia berat condong ke tanah. Sebaliknya, ketika ia lapar dan dahaga, ia akan "pergi menuju langit", menuju Allah yang Maha Hidup dan Maha Berkuasa.
 
Allah menganugerahkan rasa rindu, kenikmatan bermunajat, makrifah, doa, dan kedekatan. Sehingga datanglah perasaan bahagia menggantikan (fungsi) makanan dan minuman. Rasulullah bahkan menggantikan menu makan dan minum dengan tilawah al-Quran, bermunajat, berdoa dan beribadah kepada kekasihnya Allah Azza wa Jalla. Karena energi ruh itu adalah maknawi sedangkan energi tubuh itu adalah makanan dan minuman. Kekuatan ruh itu adalah ruh-ruh maknawi, bukan dengan makan ataupun minum.
 
Potret buram
 
Kebanyakan manusia tidak mengenal Allah kecuali pada bulan Ramadhan, Selama 11 bulan mereka berbuat jahat dan maksiat atau berpaling dari Allah. Jika mendengar Ramadhan telah tiba, mereka segera ke masjid, berpuasa, khusyuk, dan mengiba seakan-akan mereka bisa menipu Allah. Kemudian, bila Ramadhan telah berlalu dan mengenakan pakaian Hari Raya , ia tinggalkan dan putuskan (hubungan) dengan Rabb semesta alam dan kembali lagi pada keadaannya semula. Hal seperti ini ada kemiripan dengan bani Israel . Bila dibawah cemeti mereka tunduk dan takut; dan jika dilimpahi nikmat mereka menjadi sombong dan tidak bersyukur.
 
Bukankah Rabb bulan Ramadhan adalah juga Rabb bulan Syawal dan Sya'ban. 
Bukankah yang mengetahui rahasia dan yang disembunyikan dalam bulan Ramadhan Dia juga yang mengetahui segala rahasia dan yang disembunyikan pada selain bulan Ramadhan
 
Maksud berpuasa adalah agar anda hidup dengan menjalani rangkaian shaum, waktu-waktu shaum, laparnya  dan dahaganya saat shaum, dan belajar bagaimana anda membersihkan jiwa anda, serta bagaimana membersihkan hati anda agar Allah menyelamatkan dirimu dari neraka.

============================================================================================================

AGAR PUASA TIDAK SEKEDAR LAPAR & DAHAGA - 3
Dr. A'idh Al-Qarni
 
 
Wahai orang-orang pilihan, pada bulan Ramadhan yang diberkahi ini kita sedang menyambut seruan-Nya, agar Rabb kita menghapus segala kesalahan yang telah kita lakukan. Sudah berapa banyak kita berbuat salah, sudah berapa banyak kita berbuat jahat dan sudah berapa jauh kita berpaling. Pada hari ini, kita datang untuk mengadu kepada Allah.
 
Ya Rabbi, kami sudah berada di hadapan-Mu, diatas tangga-tangga pintu-Mu, dan di depan hidangan-hidangan-Mu. Kami menanti rakhmat-Mu dan ampunan-Mu, Engkaulah Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
 
Puasa, sebelum menjadi puasa perut ia adalah puasanya seluruh anggota badan. Jika anda tidak menjadikan seluruh anggota badan berpuasa sebagaimana layaknya perut anda berpuasa dari makan dan minum, berarti anda tidak berpuasa secara hakiki. Syariat puasa (shaum) diturunkan agar kita memahami bahwa dengan shaum Allah hendak menguji keimanan kita, apakah kita jujur (shiddiq) kepada-Nya ataukah tidak. Puasa itu adalah rahasia antara diri anda dengan Allah, tidak ada yang tahu akan amalanmu itu kecuali Allah.
 
Hendaknya kita mengawali shaum dengan berniat yang ikhlas, karena tidak ada pahala bagi orang yang tidak punya niat. Ada sebagian orang yang beribadah hanya didasari oleh adat istiadat dan kebiasaan orang tua mereka. Ia berpuasa karena orang lain berpuasa, ia haji karena orang lain haji, dan ia bayar zakat karena orang lain juga membayar zakat. Sudah seharusnya anda berpuasa untuk Allah semata dengan penuh keridhaan hati. Kita harus menghadirkan niat dalam puasa. Bila waktu berbuka telah tiba, niatkanlah bahwa anda telah mempersembahkan satu hari diantara sekian banyak hari-hari indah yang di anugerahkan Allah di dalam hidup anda.
 
"Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka, maka terimalah (pausa) dariku ini, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
 
Ramadhan adalah bulan Al-Quran, didalamnya ayat pertama diturunkan. Ketahuilah, diantara kewajiban kita terhadap Al-Quran setelah membaca, menghayati dan melaksanakannya, adalah menyebarkannya kepada manusia
 
Diantara kewajiban kita dalam bulan Ramadhan adalah memperbaharui taubat kita kepada Allah. Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya akan menghapuskan dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan namun tidak berlarut-larut. Akan tetapi berkenaan dengan dosa besar haruslah dengan tobat. Durhaka kepada orang tua adalah (contoh) dosa besar yang tidak akan terhapus oleh puasa, karena ia harus dengan tobat, minum khamr adalah dosa besar; mencuri dan saling melaknat (li'an) adalah perkara-perkara dosa yang disebut oleh Nabi SAW tidak akan terhapus oleh puasa, Jum'at dan shalat . Hanya tobatlah yang bisa menghapuskannya. Adapun puasa Ramadhan, ia hanya akan menghapus dosa-dosa kecil


============================================================================================================

AGAR PUASA TIDAK SEKEDAR LAPAR & DAHAGA - 5
Dr. A'idh Al-Qarni
 
Kita telah sampai pada hari-hari terakhir dari bulan penuh berkah ini. Pada bulan ini Allah ridha terhadap siapa saja yang berpuasa dan shalat. Bulan yang menjadi saat bagi-Nya untuk membuka pintu-pintu surga, dan menutup tindakan-tindakan setan. Bulan yang permulaannya adalah rakhmat, pertengahannya maghfirah dan akhirannya pembebasan dari neraka.
Maka kewajiban anda pada beberapa siang dan malam terakhir ini adalah kembali kepada Sang Penguasa alam semesta, dan mengakhiri saat-saat terakhir ini, saat yang singkat dan masih tersisa dari bulan utama, dari musim yang mulia ini dengan penuh kemenangan. Akhiri bulan ini dengan istighfar dan taubat, agar Allah menerima diri anda bersama siapa saja yang Dia terima, agar Dia memaafkan diri anda bersama siapa saja yang Dia maafkan dan mengembalikan diri anda kepada-Nya.
Sesungguhnya para Nabi senantiasa memohon ampunan kepada Allah atas perbuatan baik yang telah mereka lakukan. Nabi Ibrahim berdoa pada akhir umurnya : "Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat."
 
Allah memuji orang yang memohon ampun saat berbuat dosa dan bertaubat saat berbuat keji dan kepada orang yang mengingat hari perhitungan di hadapan Allah Yang Maha Hidup dan Maha Mengatur. Dia-lah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan mengampuni perbuatan-perbuatan keji serta mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
 
Kapankah akan bertaubat, orang yang tidak bertaubat dalam bulan Ramadhan; kapan lagi akan kembali kepada Ar-Rahman, orang yang tidak kembali dalam bulan Ramadhan; kapan lagi akan meneliti hisabnya bersama Allah Yang Maha Esa orang yang tidak meneliti hisabnya pada bulan Ramadhan. Bulan berlalu sementara dosa tidak terhapus, bulan berlalu namun leher anda tidak terbebaskan dari api neraka, dari aib, dan dari kehancuran. Tidakkah ini menjadi sebuah kerugian dan penyesa         lan yang besar, jika Allah mengampuni jutaan manusia, tetapi ia tidak mengampuni seorang hamba, yakni anda sendiri.
 
Bukankah sebuah aib, kehinaan, kerugian dan kutukan, bila bulan Ramadhan berlalu, namun engkau tidak termasuk diantara orang-orang yang di ridhai Allah. Na'uzu bilahi min zalik. Sesungguhnya, segala amal ditentukan oleh akhirnya. Bersegeralah berupaya membebaskan dirimu dalam malam-malam yang terakhir ini, perbanyaklah bershalawat kepada Nabiyullah Al-Musthafa, perbanyaklah taubat dan istghfar, lalu bersegeralah beramal baik.
Siapa tahu, bisa jadi dosa besar yang telah anda lakukan hanya bisa diampuni pada malam-malam tersebut, angkatlah kedua tangan anda kepada Allah. Karena anda tidak tahu, boleh jadi, bulan Ramadhan tidak akan datang lagi kepada anda.
 
Selamat tinggal wahai bulan shaum dan shalat, selamat tinggal hari-hari yang indah, yang kami lalui dengan berzikir dan tilawah Al-Quran. Kita tidak tahu, apakah amal kita diterima, ataukah tidak?
============================================================================================================
AGAR PUASA TIDAK SEKEDAR LAPAR & DAHAGA - 6
Dr. A'idh Al-Qarni
 
Di antara hamba mungkin ada yang menyangka bahwa ketika shalat, membaca Al-Qur'an atau berzikir kepada Allah barang sesaat, ia telah berbuat sesuatu yang besar. Padahal sebagian besar waktu yang dimilikinya dihabiskan dengan bersenang-senang, makan dan minum, senda gurau dan bermain-main, tenggelam dalam kesenangan semu yang tak tentu arah.
 
Wahai kaum muslimin, marilah kita kembali kepada Allah pada malam-malam terakhir ini. Apa yang anda ketahui tentang apa yang Dia tetapkan dalam malam tersebut. Bisa jadi, pada mulanya engkau adalah orang yang dimurkai lalu Allah mencintaimu bersama orang-orang yang Dia cintai
 
            Sesungguhnya amal itu ditentukan oleh penutupnya
            Jangan kau anggap sepele perbuatan dosa meskipun sedikit
            Barangsiapa yang cinta untuk berjumpa dengan Allah
            Maka Allah lebih cinta kepadanya
Sebaliknya, orang yang dibenci, maka kepada Allah memohon limpahan rakhmat-Nya
           
Demi Allah, kita tidak memiliki amalan yang dapat kita jadikan bekal untuk menghadap Allah, kecuali mengharap ampunan dan kasih sayang-Nya semata. Setiap kita bersalah dan berdosa, setiap kita fakir dan miskin, setiap kita lemah dan kekurangan. Kita khawatir amal-amal kita dirasuki rasa riya' dan sum'ah sehingga Allah menolaknya sejak pertama dan terakhir.
 
 "Berapa banyak orang puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga; dan berapa banyak orang mendirikan ibadah di malam hari, hanya mendapatkan begadang saja."  (HR. Nasa'I)
 
Sungguh puasa adalah perjuangan yang luar biasa. Menahan diri dari makan dan minum sejak fajar hingga senja hari adalah perjuangan besar. Pagi buta ia telah bangun untuk sahur, siang hari perutnya merasa lapar dan tenggorokannya menahan dahaga. Dan sore hari, ia hampir kehabisan kesabaran menunggu tenggelamnya matahari.
 
Sesungguhnya, orang yang berbahagia adalah orang yang Allah bahagiakan dan tuliskan namanya di lembara-lembaran (shuhuf) catatan kebahagiaan yang abadi. Adapun orang yang celaka adalah orang yang Allah hinakan dan murkai. Betapa gembiranya jika amal kita diterima, sehingga kita bisa keluar pada hari raya dengan rasa gembira, senang, suka cita dan bercahaya. Sebaliknya, betapa sedihnya jika amal kita ditolak, yang menyebabkan kita meninggalkan bulan Ramadhan ini dalam kebinasaan, kekecewaan, keletihan dan penyesalan. Na'uzu billahi min zalik.
Dengan kebijaksanaan-Nya, ada orang yang diterima dan ditolak, ada yang bahagia dan celaka, adapula orang yang bertaubat dan berkhianat. Kita memohon kepada Zat yang di Tangan-Nya kunci-kunci hati, semoga Dia membebaskan kita dari neraka, dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang diterima shalat, shaum, zikir, tahajud, dan tilawah Al-Qur,annya. Amiin
============================================================================================================
AGAR PUASA TIDAK SEKEDAR LAPAR & DAHAGA - 7
Dr. A'idh Al-Qarni
 
Renungan Idul Fitri
 
Pagi hari raya Id, hari yang penuh berkah yang dimulai saat matahari Idul Fitri terbit, cahayanya bersinar membawa kehangatan, Malaikatpun turun dari langit dengan berbondong-bondong dengan pakaian yang bagus dan indah. Mereka turun pada pagi hari raya kaum muslimin dengan membawa shuhuf (lembaran catatan) lalu berdiri di segala arah, di persimpangan, di gang-gang, jalan-jalan kecil, jalan raya, untuk mencatat orang-orang yang berangkat dan kembali dari tanah lapang tempat shalat Id, memberikan kepada mereka hadiah maknawiyah, hadiah simbolik yang Allah bebankan kepada mereka (malaikat) agar diberikan kepada hamba-Nya. Barangsiapa yang mengambil hadiahnya dengan tangan kanan maka ia telah diterima, dimasukkan (surga) dan diizinkan. Namun barangsiapa yang ditolak maka ia akan takut, rugi dan hina dina. Pada hari manusia telah bubar dari tempat shalat Id, malaikat bersaksi bahwa amalan-amalan orang-orang yang diterima akan diterima. Bersaksi bagi orang-orang yang ditolak dengan penolakan.
 
Barangsiapa yang menggunakan bulan Ramadhan dengan berpuasa dan shalat, zikir dan tilawah, ibadah dan khusyuk niscaya Allah akan menerimanya pada hari raya Idul Fitri, bersamaan dengan bajunya yang baru, Dia pakaikan kepadanya taubat baru, dan Allah menempatkannya dinegeri maghfirah dan ridha, jannah-Nya. Sebaliknya, barangsiapa yang membuang-buang umurnya pada bulan Ramadhan, berani melangar hal yang diharamkan dalam bulan tersebut, melanggar hukum-hukum Allah, melakukan hal-hal yang diharamkan Allah, tak bermanfaat baginya pakaian yang baru. Sebaliknya, ia akan menyesal, merugi serta gagal.
 
Pada hari raya kita mengenakan pakaian baru, dengan maksud memperlihatkan kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita, dengan begitu secara tersirat kita berkata, "Ya Allah, ini adalah nikmat-nikmat-Mu yang Engkau berikan kepada kami, ya Allah, ini adalah pakaian yang Engkau kenakan kepada kami." Kita juga berkata kepada manusia, "Lihatlah nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kami, lihatlah karunia Allah yang ada pada kami, lihatlah kemuliaan Allah yang ada pada kami!"
Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Allah suka melihat bekas nikmat-Nya yang ada pada hamba-Nya."
 
Pada hari raya Rasulullah memerintahkan kita untuk membayar zakat fitrah. Untuk mencukupi kebutuhan kaum fakir. Dalam ajaran manakah yang membolehkan ada sebagian kaum muslimin tinggal di apartemen mewah untuk kebanggaan diri, namun tragis, ada sebagian dari mereka yang telanjang, kelaparan dan kehausan? Maka Rasulullah Saw bersabda, tentang orang-orang fakir, "Cukupkanlah mereka pada hari itu."
 
Ketika hari raya telah tiba, kunjungilah ayah, ibu, keluarga dekat anda, serta setiap karib kerabat anda, niscaya Allah sambungkan kepada anda tali silaturahmi dengan ikatan dan jalinan dari-Nya.
Barangsiapa yang tidak menjalin hubungan keluarganya pada hari raya, seolah-olah ia tidak berbuat sesuatu pun, karena diantara kebahagiaan pada hari raya adalah saling berkunjung dan memberikan rasa bahagia kepada setiap orang yang memiliki hubungan (keluarga) dekat antara dirimu dan mereka, serta menampakkan dirimu kepada mereka, mendengarkan pembicaraanmu, dan andapun mendengarkan mereka. Karena hidup itu pendek, janganlah anda memutuskan hubungan keluarga.
 
Barangsiapa yang telah berhubungan dan mengenal Allah pada bulan Ramadhan hendaknya ia teruskan interaksi dengan-Nya disetiap saat. Barangsiapa yang telah bertaubat kepada Allah dalam bulan Ramadhan hendaknya ia teruskan taubatnya kepada Allah disetiap waktu dan tempat.
 
Ramadhan adalah bulan untuk berlatih, setelah Ramadhan berlalu teruskanlah aktifitas kerohanianmu. Teruslah puasa sunnah, teruslah shalat malam, teruslah bersedekah dan berbuat baiklah, niscaya engkau akan menemukan Allah di hatimu.

===========================================================================================================
AGAR PUASA TIDAK SEKEDAR LAPAR & DAHAGA – 8 (Selesai)
Dr. A'idh Al-Qarni
 
 
Karena Allah telah menutup ayat shaum dengan kata, "Supaya kalian bertakwa." Dengan demikian puasa adalah jalan menuju ketakwaan, menjaga hawa nafsu anda dari pelanggaran. 
 
Sesungguhnya, hati terkadang bisa mati lantaran banyak mengkonsumsi hal-hal mubah, seperti makanan, minuman, tempat tinggal dan pakaian. Setiap kali hati anda banyak mengkonsumsi hal-hal tersebut, berarti anda telah membunuh dan mematikannya. Hati atau ruh itu adalah tiupan dari Allah. Dengan demikian, setiap kali anda meminimalisir hubungan dengan bumi dan tanah, maka setiap kali itu pula ia akan hijrah menuju Allah.
 
I'tikaf di masjid selama 10 hari adalah salah satu sunnah yang sangat baik. Ia merupakan sarana yang bisa mendidik hati. Kesempatan itu dapat digunakan untuk menyepi dari pembicaraan manusia dan untuk berhubungan dengan Raja seluruh manusia, Rabb manusia. Adakah yang lebih baik dari itu ?
 
Adalah Rasulullah Saw senantiasa mendirikan shalat malam, adakalanya beliau shalat bersama kaum muslimin, adakalanya beliau meninggalkan jamaah dan shalat sendirian. Baru kemudian Umar bin Khatab mengumpulkan kaum muslimin pada masanya untuk shalat tarawih berjamaah.
 
Sungguh menakjubkan, bahwa puasa adalah sarana yang paling agung dalam mendidik manusia untuk bersabar, dan menuntun ruhnya menuju Kekasih-nya. Hakekat kehidupan adalah ketika hati anda menuju kepada Allah, kehidupan adalah ketika engkau gunakan umur anda untuk beribadah kepada Allah.
 
Isilah hari-hari selanjutnya dengan amalan-amalan yang anda lakukan selama bulan Ramadhan. Jadikanlah setiap hari adalah Ramadhan.
Lisan tetap terjaga, shalat malam tetap istiqomah, sedekah tetap terasa indah, shalat berjamaah senantiasa, makan bersama anak dan isteri, puasa sunnah terus berlanjut……… Sekian.


============================================================================================================
============================================================================================================

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
" Minuman para Anbia :  http://higoat-2009.blogspot.com/"

" Anda masih mencari jodoh? Lawati http://www.myjodoh.net"

" Kertas Soalan Ramalan Matematik 2010 :  http://maths-catch.com/exam"

" Kedai Maya : http://halawahenterprise.blogspot.com/"

" Blog Sahabat RG : http://azwandengkil.blogspot.com"

Terima kasih kerana sudi bersama kami. Untuk mendapatkan maklumat lanjut tentang ReSpeKs Group, sila ke : http://respeks-group.blogspot.com.
Segala email yang tersiar melalui Respeks Group adalah tanggungjawab penulis asal email. Owner atau moderator tidak bertanggungjawab ke atas setiap email yang disiarkan dan sebarang dakwa dakwi tiada kena mengena dengan moderator group.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment