Thursday, February 21, 2013

RG2011... Beredar Foto Anak Pemimpin Harimau Tamil Dibunuh Tentera Sri Lanka

 

Sejumlah foto yang menunjukkan saat-saat terakhir sebelum seorang bocah berusia 12 tahun dibunuh oleh tentara Sri Lanka, mencuat ke publik. Melalui foto tersebut, terungkap bahwa anak laki-laki tersebut sempat diberi makanan sebelum ditembak mati.

Foto-foto bocah bernama Balachandran Prabhakaran, putra pemimpin pemberontak Macan Tamil, Velupillai Prabhakaran�ini, diambil pada Mei 2009 lalu. Saat itu, tengah terjadi konflik besar-besaran antara pemerintah Sri Lanka dengan kelompok pemberontak Tamil.

Yang memprihatinkan, pemerintah Sri Lanka selama ini selalu mengklaim bahwa Balachandran tewas dalam baku tembak antara tentara pemerintah dengan kelompok pemberontak. Namun keberadaan foto-foto tersebut membuktikan bahwa bocah tersebut ternyata dieksekusi mati secara keji oleh tentara Sri Lanka. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Rabu (20/2/2013).

Foto pertama menunjukkan Balachandran yang sedang ditahan tentara Sri Lanka, duduk di sebuah bangku sembari memakan cemilan. Terlihat bocah laki-laki ini bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek.

Namun foto-foto selanjutnya benar-benar memilukan hati. Balachandran tampak tergeletak di tanah dalam kondisi tak bernyawa. Terlibat sejumlah luka tembakan di dadanya.

Menurut hasil pemeriksaan, terdapat 5 luka tembakan di bagian dada Balachandran. Dari lukanya, bocah tersebut ditembak dari jarak dekat. Hal ini tentu mematahkan klaim pemerintah Sri Lanka yang menyatakan bahwa Balachandran tewas dalam baku tembak.

Foto-foto Balachandran ini ditampilkan dalam film dokumenter berjudul 'No Fire Zone' yang digarap oleh sutradara Callum Macrae. Menurut Macrae, foto-foto tersebut menjadi tamparan bagi pemerintah Sri Lanka.

"Foto-foto itu menunjukkan ketika dia dalam penahanan, dan bahkan sempat diberi makanan, sebelum akhirnya dibawa dan dieksekusi secara keji," terang Macrae.

Menanggapi foto-foto ini, pihak militer Sri Lanka menanggapinya dengan ketus. Menurut juru bicara militer Sri Lanka, Brigadir PR Wanigasooriya, pihaknya selalu dituding melakukan pembunuhan dan pelanggaran HAM, namun tidak pernah ada bukti yang mendukung tudingan tersebut.

"Tidak ada bukti kuat yang membuktikan tudingan tersebut yang mampu membuat kami melakukan investigasi," ucapnya.



Balachandran Prabhakaran is seen apparently in Sri Lankan custody as he sits in a bunker and wrapped in a blanket
Balachandran Prabhakaran, 12, is seen apparently in Sri Lankan custody as he sits in a bunker
The series of photographs show he was even given a snack as he sat wrapped in a blanket The series of photographs show he was even given a snack as he sat wrapped in a blanket


A picture taken hours later shows the boy lying dead on the ground with up to five bullet wounds to his chest
A picture taken hours later shows the boy lying dead on the ground with up to five bullet wounds to his chest

Diberi Snack Lalu Diberondong Peluru | Beredar Foto Anak Pemimpin Macan Tamil Dibunuh Tentara Sri Lanka


Sejumlah foto mayat bocah 12 tahun dari seorang pemimpin Tamil membikin geger. Diyakini, bocah itu dieksekusi oleh pasukan pemerintah Sri Lanka, karena ayahnya adalah seorang pemimpin 'Macan Tamil'.

Foto-foto dari Balachandran Prabhakaran, putra Velupillai Prabhakaran, pemimpin Macan Pembebasan Tamil Eelam, itu diambil Mei 2009 pada akhir konflik pemerintah dengan pemberontak.

Gambar-gambar pertama muncul untuk menunjukkan anak itu dalam tahanan pasukan Sri Lanka. Dia terlihat duduk di bangku terbungkus selimut dan makan beberapa makanan.

Balachandran Prabhakaran terlihat jelas dalam tahanan Sri Lanka saat ia duduk di sebuah bunker dan dibungkus selimut. Rangkaian foto juga menunjukkan dia bahkan diberi camilan saat duduk terbungkus dalam selimut.

Tapi foto yang diambil beberapa jam kemudian pada kamera yang sama menunjukkan dia telah berbaring di tanah, topless dan dadanya penuh dengan lubang peluru.

Dia memiliki lima lubang ke dadanya dan para ahli mengatakan ia ditembak dari jarak dekat.

Pemerintah Sri Lanka selalu mengklaim bahwa Balachandran dibunuh di lintas-api. Tapi sutradara film Callum Macrae mengatakan kepada The Independent: "Mereka menunjukkan ia ditahan, dan bahkan diberi camilan, sebelum dibawa dan dieksekusi dengan darah dingin."

Macrae menambahkan fakta bahwa mayat anak itu difoto juga mengkhawatirkan. "Bahwa peristiwa ini juga difoto dan disimpan sebagai piala perang oleh pelaku bahkan lebih mengganggu," katanya.

Velupillai Prabhakaran memimpin Macan Pembebasan Tamil Eelam. Dia meninggal pada Mei 2009 dan tubuhnya ditampilkan pada televisi negara.

Juru bicara militer Sri Lanka, Brigadir PR Wanigasooriya mengatakan kepada The Independent bahwa kekerasan dan pembunuhan tak bertanggung jawab yang dituduhkan kepada pasukan pemerintah adalah kebohongan dan rumor.

"Tidak ada bukti substantif telah disajikan bagi kita untuk memulai penyelidikan," katanya

Sementara pada 2011, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menerbitkan sebuah laporan yang mengungkapkan sebanyak 40.000 orang tewas dalam bulan-bulan terakhir perang.

Foto Tragis Putra Pemimpin Macan Tamil

Foto Tragis Putra Pemimpin Macan Tamil
Balachandran Prabhakaran (12 tahun), putra Velupillai Prabhakaran, pemimpin Macan Pembebasan Tamil Eelam, saat masih hidup dan ditahan di tahanan pasukan pemerintah Sri Lanka
Foto:
TERKAIT:

Sebuah film dokumenter Inggris tentang perang saudara di Sri Lanka menampilkan foto-foto yang menguncang terkait kematian putra seorang pemimpin pemberontak Macan Tamil.

Foto-foto itu menunjukkan bahwa Balachandran Prabhakaran, putra Velupillai Prabhakaran, pemimpin Macan Pembebasan Tamil Eelam, dia dibunuh. Ia bukan tewas dalam baku tembak pada periode akhir kekacauan perang tiga dekade Sri Lanka, kata Callum Macrae, sutradara film dokumenter "No Fire Zone: The killing fields of Sri Lanka, yang dibuat untuk Channel 4 Inggris.

Jika hal itu diverifikasi, pemerintah Sri Lanka harus menjawab banyak pertanyaan terkait tuduhan eksekusi sistematis menjelang akhir perang itu, terutama mengingat Balachandran Prabakaran masih berumur 12 tahun ketika itu.

Foto-foto itu diambil pada Mei 2009, pada akhir konflik pemerintah dengan pemberontak. Sejumlah foto awal menunjukkan anak itu berada dalam tahanan pasukan Sri Lanka. Ia terlihat sedang duduk di bangku, memakai selimut dan memakan camilan. Namun foto-foto yang diambil beberapa jam kemudian dengan kamera yang sama menunjukkan dia berbaring di tanah, dalam kondisi telanjang dada dan dadanya penuh dengan luka akibat lubang peluru. Setidaknya ada lima lubang peluru di dadanya dan para ahli mengatakan ia ditembak dari jarak dekat.

"Serangkaian foto itu menunjukkan, anak tersebut masih hidup saat ditangkap tetapi dieksekusi kemudian," kata Callum Macrae. Dia mengatakan kepada harian The Independent, "Foto-foto itu menunjukkan ia ditahan, dan bahkan diberi camilan, sebelum dibawa dan dieksekusi dengan darah dingin."

Menurut Macrea, analisis citra digital menunjukkan, foto-foto itu diambil oleh kamera yang sama. "Foto-foto itu membuktikan bahwa Balachandran tidak tewas dalam baku tembak, atau dalam pertempuran. Kematiannya disengaja dan diperhitungkan," tulis Macrae di The Hindu, harian India.

Pemerintah Sri Lanka selalu mengklaim bahwa Balachandran tewas dalam baku tembak tetapi Macrae mengatakan foto-foto itu 'menyingkirkan' kemungkinan tersebut. Macrae mengatakan, fakta bahwa mayat anak itu difoto juga mengkhawatirkan. Dia mengatakan, "Bahwa peristiwa ini juga difoto dan disimpan sebagai kenangan perang oleh para pelaku justru lebih mengganggu."

Mayat Villupillai Prabhakaran diperlikatkan di televisi pemerintah pada Mei 2009 ketika pemerintah Sri Lanka mengumumkan untuk mengakhiri perang saudara selama 26 tahun.

Juru bicara militer Sri Lanka, Brigadir PR Wanigasooriya, mengatakan kepada The Independent bahwa ada kebohongan yang berulang, kebenaran setengah-tengah dan rumor tentang negara itu. Pasukan pemerintah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia termasuk kekerasan seksual, pembunuhan dan pelanggaran pada hari-hari terakhir perang saudara. Brigadir Wanigasooriya mengatakan, "Tidak ada bukti substantif yang disajikan kepada kami untuk memulai penyelidikan."

Tahun 2011, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menerbitkan sebuah laporan yang mengungkapkan 40.000 orang tewas dalam bulan-bulan terakhir perang itu. Film dokumenter baru itu akan diputar di Festival Film Hak Asasi Manusia di Jenewa pada pertemuan Dewan HAM PBB bulan depan.






Pemimpin Macan Tamil Disiksa sebelum Dibunuh

Nurfajri Budi Nugroho
Prabhakaran, istri, dan Balachandran (Reuters)
Prabhakaran, istri, dan Balachandran (Reuters)
NEW DELHI - Pemimpin tertinggi Macan Tamil Velupillai Prabhakaran disiksa sebelum akhirnya dibunuh oleh militer Sri Lanka. Sementara anaknya yang masih berusia 12 tahun, Balachandran, dibunuh terlebih dahulu di depannya.

Demikian laporan lembaga pemantau hak asasi manusia, University Teachers for Human Rights (UTHR), mengutip seorang pejabat senior di kemiliteran. Disebutkan bahwa penyiksaan dilakukan dengan kehadiran seorang pejabat pemerintah Tamil dan seorang jenderal.

Penyiksaan terjadi di markas militer Divisi 53, pasukan yang bertempur dengan para pemberontak Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE) atau disebut Macan Tamil.

"Beberapa sumber di militer menyebut bahwa Balachandran, anak Prabhakaran yang paling muda, dibunuh setelah ditangkap. Sumber kami menyebut Balachandran dibunuh di depan ayahnya," kata UTHR, dikutip dari India Times, Kamis (11/6/2009). Selain Balachandran, putra Prabhakaran yang juga tewas di tangan militer Sri Lanka adalah Charles Anthony.

"Sumber kami juga mengatakan seluruh anggota LTTE yang tersisa di NFZ (zona aman) juga dibunuh secara massal," tambah lembaga itu, dalam laporan setebal 48 halaman.

Pada 18 Mei Sri Lanka mengumumkan bahwa Prabhakaran, pendiri dan pemimpin LTTE, terbunuh di kawasan tepi pantai di distrik sebelah timur laut Mullaitivu.

Kematian Prabhakaran menandai berakhirnya konflik antara Kolombo dan LTTE yang berlangsung semenjak 1983.

Sebelumnya The Times melaporkan bahwa jumlah warga sipil yang tewas akibat serangan militer Sri Lanka mencapai 20.000 orang. Namun pemerintah Sri Lanka telah membantah laporan tersebut.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
" Minuman para Anbia :  http://higoat-2009.blogspot.com/"

" Anda masih mencari jodoh? Lawati http://www.myjodoh.net"

" Kertas Soalan Ramalan Matematik 2010 :  http://maths-catch.com/exam"

" Kedai Maya : http://halawahenterprise.blogspot.com/"

" Blog Sahabat RG : http://azwandengkil.blogspot.com"

Terima kasih kerana sudi bersama kami. Untuk mendapatkan maklumat lanjut tentang ReSpeKs Group, sila ke : http://respeks-group.blogspot.com.
Segala email yang tersiar melalui Respeks Group adalah tanggungjawab penulis asal email. Owner atau moderator tidak bertanggungjawab ke atas setiap email yang disiarkan dan sebarang dakwa dakwi tiada kena mengena dengan moderator group.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment