Thursday, June 2, 2011

RG2011... Ghadafi Ditinggal 5 Jenderal

 


AFP
Pasukan anti-pemerintah Libya di pinggiran Bin Jawad, Minggu (27/3/2011),
terus bergerak ke arah barat menuju kampung halaman ghadafi, Sirte.

Hanya beberapa jam setelah menerima kunjungan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, pemimpin Libya Moammar Ghadafi mendapat kabar buruk. Lima jenderalnya mengumumkan pembelotan. Pembelotan itu diikuti dua kolonel, seorang major, dan lebih dari 100 tentera Libya.
Banyak sekali pembunuhan, genosida, dan kekerasan terhadap perempuan. Bahkan, tidak ada orang bijak dan rasional dengan martabat terendah pun akan melakukan hal-hal yang kami lihat sendiri dan yang diperintahkan oleh Ghadafi.

"Yang terjadi terhadap rakyat membuat kami takut," terang salah seorang perwira yang menyebut dirinya Jenderal Oun Al Oun saat mengumumkan pembelotan mereka di Rom, Itali, Isnin (30/5/2011).

"Banyak sekali pembunuhan, genosida, dan kekerasan terhadap perempuan. Bahkan tidak ada orang bijak dan rasional dengan martabat terendah pun akan melakukan hal-hal yang kami lihat sendiri dan yang diperintahkan oleh Ghadafi," lanjutnya.

Pengumuman pembelotan boleh jadi menyalakan kembali harapan para penentang Ghadafi. Salah seorang perwira, Jenderal Melud Massoud Halasa, mengatakan, kekuatan tentera Ghadafi kini tinggal 20 persen dari ketika revolusi pecah pertengahan Februari. "Tak lebih dari 10"  jenderal yang masih setia kepada Ghadafi.

Pemerintah Itali berkata pembelotan itu berkat "hasil kerja intelijen kami yang hati-hati dan kompeten". "Anda sudah membuat keputusan yang tepat dengan meninggalkan rejim yang tidak mempunyai masa depan," kata Menteri Luar Negeri Itali Maurizio Massar saat memperkenalkan kelapan perwira Libya itu dalam sebuah conference media di Rom.

Menurut Abdul Rahman Shalgham, mantan menteri luar negeri yang sebelum membelot merupakan perwakilan Tripoli di Bangsa-bangs Bersatu , para perwira itu bagian dari 120 anggota tentera yang meninggalkan Ghadafi dan Libya dalam beberapa hari terakhir. "Kami berharap lebih banyak orang bergabung dengan kami," katanya.

Sementara Jenderal Salah Giuma Yahmed menyatakan, pembelotan yang terus berlanjut, berarti kekuatan tentera tidak lagi dapat mendukung rejim Ghadafi. "Kekuatan NATO terus melumpuhkan tentara Ghadafi dan kekuatan mereka kini tinggal 20 persen," ujar Yahmed. Ia menjelaskan, keadaan di Tripoli sangat sulit. Rakyat sulit mendapatkan makanan dan simpanan gas pun menipis.

Jenderal Oun mengajak semua perwira untuk bergabung dalam revolusi. "Kejayaan sudah dekat," katanya.

Secara terpisah, juru bicara Dewan Transisi Nasional Mahmoud Shammam mengatakan, para pemberontak belum menerima wang yang dijanjikan kepada mereka. "Sejauh ini kami belum menerima pendanaan. Seharusnya kami mendapat sekitar 180 juta dollar dari Kuwait dalam sehari dua hari ini sebagai hadiah," katanya.

Sampai saat ini tidak mungkin untuk memverifikasi identiti para perwira pembelot dan cara mereka meninggalkan Libya. Pada Jumaat (27/5/2011), sejumlah tentera Libya, termasuk beberapa perwira senior dan warga sipil, tiba di Tunisia melalui laut, seperti dilaporkan pejabat berita Tunisia, TAP.
http://internasional.kompas.com/read/2011/05/31/0743347/Khadafy.Ditinggal.5.Jenderal

__._,_.___
Recent Activity:
" Minuman para Anbia :  http://higoat-2009.blogspot.com/"

" Anda masih mencari jodoh? Lawati http://www.myjodoh.net"

" Kertas Soalan Ramalan Matematik 2010 :  http://maths-catch.com/exam"

" Kedai Maya : http://halawahenterprise.blogspot.com/"

" Blog Sahabat RG : http://azwandengkil.blogspot.com"

Terima kasih kerana sudi bersama kami. Untuk mendapatkan maklumat lanjut tentang ReSpeKs Group, sila ke : http://respeks-group.blogspot.com.
Segala email yang tersiar melalui Respeks Group adalah tanggungjawab penulis asal email. Owner atau moderator tidak bertanggungjawab ke atas setiap email yang disiarkan dan sebarang dakwa dakwi tiada kena mengena dengan moderator group.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment