Friday, February 4, 2011

RG09... Wasiat Agar Tidak Meminta Warisan

 

Hasil Bahts Masail PWNU Jatim 1982 di PP.Asembagus Situbondo

Deskripsi Masalah:

Ada seseorang kawin dua. Isteri yang pertama mempunyai anak banyak (laki-laki dan perempuan), sedangkan isteri yang kedua tidak mempunyai anak sama sekali. Pada waktu masih sehat, ia berwasiat kepada isteri mudanya, katanya: engkau jangan mengharapkan barang warisan dariku karena aku mempunyai anak banyak. Dan nanti terserah engkau, kalau diberi engkau terima, kalau tidak jangan menuntut. Kemudian setelah beberapa tahun, ia meninggal dunia.

Pertanyaan:

 

Apakah wasiat itu dilaksanakan atau tidak?

Jawaban:

Masalah tersebut tidak termasuk wasiat, sebab tidak sesuai

dengan haqiqat ta'riful washiat (definisi wasiat) karena itu pelaksanaan soal isqot (menggugurkan) haq diserahkan kepada isteri kedua setelah matinya suami".

Dasar Pengambilan Hukum

Al Bajuri juz 2 hal 89 cet. nur asia

الإيصاء شرعا إثبات التصرف مضاف لما بعد الموت

Wasiat menurut syara' adalah penentapan tashorruf/penyerahan (sesuatu) yang disandarkan setelah kematian.

Fatawa al Allamah al Seikh Muhammad Ibn Sulaiman al Kurdi al Madani al Syafii Halaman 121-122 Maktabah al Arofah.

(سئل رحمه الله تعالى) في رجل أوصى بعقار لزوجته من ضمان لها عليه، فهل يتوقف على القبض أو لا وبما ذا يحصل القبض ؟ (الجواب) ليس هذا بوصية إلا بالنسبة لتعيين دفع العقار في الدين إذ الوصية تبرع بحق مضاف ولو تقديرا لما بعد الموت ، وبكونه ضمانا كما في السؤال خرج من كونه تبرعا فهو إقرار لا تبرع.

Imam al Allamah al Seikh Muhammad Ibn Sulaiman al Kurdi ditanya tentang permasalahan seorang lelaki yang berwasiat kepada isterinya, agar tangungan(hutang)nya kepada sang isteri tersebut di bayar dengan sebidang tanah. Apakah penyerahan tanah itu ditangguhkan atau tidak? Bagaimana penyerahan itu dapat dipenuhkan? Jawabannya: pernyataan ini bukan tergolong wasiyat kecuali jika di kaitkan dg penentuan tanah tsb sbg pelunasan hutangnya, karena wasiat adalah tabarru' (perilaku baik yang terkait dengan hak seseorang) yg pelaksanaannya disandarkan setelah kematian. Dg adanya tanggungan itu sbgaimana dlm pertanyaan, maka yg demikian itu bukan tergolong tabarru' akan tetapi hanya pengakuan bukan tabarru'

 

Fath al Wahhab I halaman 97

(والأولي بإمامتها) اي صلاة الميت من يأتي وإن أوصي بها لغيره لأنها حقه فلا ينفذ وصيته بإسقاطها كالإرث

Orang yang lebih utama untuk dijadikan imam shalat jenazah adalah orang yang (saat itu) datang, meskipun sang mayit berwasiat agar orang lain untuk menjadi imam. Karena menjadi imam itu adalah hak orang yang datang maka wasiat mayit untuk menggugurkan hak itu tidak dapat dilaksanakan sebagaimana dalam waris (waris tidak dapat digugurkan dengan wasiat)

http://solusinahdliyin.net/muamalah/351-wasiat-agar-tidak-meminta-warisan.html

__._,_.___
Recent Activity:
" Minuman para Anbia :  http://higoat-2009.blogspot.com/"

" Anda masih mencari jodoh? Lawati http://www.myjodoh.net"

" Kertas Soalan Ramalan Matematik 2010 :  http://maths-catch.com/exam"



Terima kasih kerana sudi bersama kami. Untuk mendapatkan maklumat lanjut tentang ReSpeKs Group, sila ke : http://respeks-group.blogspot.com

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment