Monday, March 28, 2011

RG09... Terhimpit, Para Pemimpin Arab Mainkan Kad "Agenda Asing"

 

Para pemimpin Arab, Hosni Mubarak (ka) mantan Presiden Mesir, Moammar Gaddafi (Tengah) Presiden Libya, dan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh. Ketika para pemimpin Arab tersebut terhimpit oleh kekacauan yang menimpa kawasan tersebut, setiap pemimpin selalu memainkan kartu agenda asing. (Foto: OnIslam)










Telah lama ditindas oleh rejim penguasa mereka, ribuan orang telah mengambil alih jalanan di beberapa negara Arab untuk menuntut lebih banyak kebebasan dan perubahan demokrasi.

Namun di samping adanya tanggapan dari tuntutan rakyat mereka untuk reformasi, para pemimpin Arab, yang menjadi tegang untuk adanya tantangan apapun kepada penguasaan mereka, sering cepat menuduh para pemrotes telah dihasut oleh "agenda asing".

Memimpin di antara para pemimpin Arab tersebut, adalah Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, yang menghadapi tekanan untuk turun, yang menuduh rakyatnya dengan "agenda asing" yang berusaha menyebarkan kekacauan di Yaman dan di kawasan Arab.

"Ada rencana-rencana untuk mencoba dan menenggelamkan kawasan tersebut ke dalam sebuah semangat kekacauan dan kekerasan, dan mereka telah menargetkan keamanan kawasan tersebut dan kestabilan negara kami," Saleh telah mengatakan dalam sebuah panggilan telepon dengan Raja Bahrain, yang negaranya menghadapi protes populer serupa.

"Rakyat menciptakan hasil kekacauan ini dan sabotaj hanya mengimplementasikan kecurigaan agenda asing."

Di samping berusaha untuk mengatasi keluhan-keluhan rakyatnya, pemimpin Yaman yang terkepung, yang telah berkuasa selama 32 tahun tersebut, cepat memainkan kad 'tradisional' tersebut; "agenda asing".

Yaman adalah salah satu dari negara Arab termiskin. Sekitar 40 persen populasinya hidup dengan $2 per hari atau kurang di yaman, dan sepertiganya menghadapi kelaparan kronis.

Negara Semenanjung Arab tersebut juga menyaksikan dua pemberontakan di selatan dan utara.

Pemimpin-pemimpin Arab lainnya memainkan kad "agenda asing" yang sama.

Pemimpin Libya Kolonel Muammar Gaddafi, yang menguasai negara tersebut selama 42 tahun, menuduh para penentangnya mengikuti "agenda asing."

"Ada sebuah konspirasi untuk mengendalikan minyak Libya dan untuk mengendalikan tanah Libya, untuk menjajah Libya sekali lagi," Gaddafi mengatakan dalam sebuah pidato setelah protes massal membuat gusar  kekuasaannya akan negara Arab yang kaya minyak tersebut.

Malah yang lebih buruk, ia menuduh bahwa para anggota Al-Qaeda menyusun di balik kekacauan tersebut.

Bahrain, sebuah negara Teluk Arab kecil, juga mengulangi penuduhan yang serupa terhadap demonstrasi populer.

"Kami merasa bahwa orang-orang ini (pemrotes) sedang melakukan ini semua atas hasutan dari sebuah negara asing … sebuah negara tetangga dan Hizbullah," Menteri Perkembangan Sosial Fatima Albalooshi mengatakan, merujuk pada Iran.

Tuduhan serupa digemakan oleh pemimpin Mesir dan Tunisia yang tergulingkan di hadapan revolusi populer tersebut.

Di Mesir, pejabat pemerintah menuduh para pemrotes menuntut sebuah akhir pada kekuasaan 30 tahun presiden Hosni Mubarak mengikuti "agenda asing".

Television pemerintah Mesir bahkan menuduh media internasional memiliki sebuah agenda tersembunyi dan memalsukan fakta tentang protes massal tersebut.

Hal yang sama diterapkan pada Tunisia, yang melihat penggulingan Presiden Zine Al-Abidine Ben Ali setelah protes besar terhadap rejimnya.

Bagaimanapun juga, tuduhan tersebut tidak dipedulikan.

Di Mesir, protes-protes tersebut mendapatkan lebih banyak momentum dari hari ke hari, memuncak dengan jatuhnya Mubarak setelah 30 tahun berkuasa.

Ben Ali juga telah melarikan diri dari negaranya ke Arab Saudi setelah para pemrotes berpaling dari tuduhan tersebut dan sumpah-sumpahnya untuk reformasi.

Situasi tersebut dinanti-nantikan berulang juga di Yaman dan Libya, di mana Saleh dan Gaddafi  berjuang untuk selamat dari hadapan revolusi populer di negara-negara tersebut.

Sukses ini membuktikan hanya satu hal; bukanlah "agenda asing" yang menyebabkan rakyat Arab melakukan revolusi, dari pada aspirasi mereka untuk perubahan, kebebasan dan demokrasi.
http://www.suaramedia.com/berita-dunia/timur-tengah/41454-terhimpit-para-pemimpin-arab-mainkan-kartu-qagenda-asingq.html

__._,_.___
Recent Activity:
" Minuman para Anbia :  http://higoat-2009.blogspot.com/"

" Anda masih mencari jodoh? Lawati http://www.myjodoh.net"

" Kertas Soalan Ramalan Matematik 2010 :  http://maths-catch.com/exam"



Terima kasih kerana sudi bersama kami. Untuk mendapatkan maklumat lanjut tentang ReSpeKs Group, sila ke : http://respeks-group.blogspot.com

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment